[16]

17.8K 1.7K 260
                                    

Jaemin menghampiri Jeno membawa sepiring apel yang telah di kupas dan di potong. Dia duduk di samping pria itu dan ikut menonton televisi.

Jaemin menyandar tubuhnya, sementara satu tangan Jeno merentang di belakang punggungnya. Keduanya menikmati acara televisi dengan tenang.

“Aku mau juga.” Ucap Jeno.

“Tidak!” Tolak Jaemin menjauhkan piring apelnya membuat Jeno yang hendak mengambilnya, terdiam kaget.

“Gara-gara Tuan aku harus memotong apel lagi. Kalau mau, potong sendiri sana.” Ujarnya sebal lalu menggigit apel yang ia pegang.

Jeno menghela nafas lalu kembali menyandarkan tubuhnya dengan lemas, dia melirik ke arah Jaemin dengan seringai.

“Jaemin, kau merebus apa? Itu ada asap di dapur.” Ucap Jeno menunjuk arah dapur.

Jaemin yang kaget lantas menoleh dan Jeno dengan cepat melahap apel di tangan Jaemin membuat pria itu tersentak dan langsung menoleh ke arah Jeno.

Matanya membulat saat apel di tangannya telah di lahap habis oleh Jeno. Sementara sang lawan hanya tertawa hingga menunjukkan mata bulan sabitnya.

“Tuan!” Pekik Jaemin sebal seraya memukul pada Jeno membuat pria itu tak bisa berhenti tertawa hingga akhirnya tersedak.

“Jaemin, minum! Minum!” Pekik Jeno di tengah batuknya seraya memukul paha Jaemin, wajahnya sudah semerah tomat karena tersedak.

“Rasakan!” Balas Jaemin sengit.

“Jaemin!”

Jeno mendelik seraya memegang lehernya, melihat Jeno kesusahan membuat Jaemin tak tega, dia pun beranjak untuk mengambil minum ke dapur lalu menyerahkannya kepada Jeno. Pria itu langsung meneguk air mineralnya dan batuknya mulai mereda.

Jeno meletakkan gelas minumnya lalu melirik ke arah Jaemin yang asik menikmati apel. Merasa di tatap, Jaemin pun menoleh dengan alis bertaut bingung.

“Kenapa?” Tanya Jaemin membuat Jeno menggeleng.

“Kau tidak lapar?” Tanya Jeno.

Pria itu menautkan alisnya seolah berpikir.

“Ya aku lapar.” Jawab Jaemin. “Aku selalu ingin makan, apa lagi setelah melakukan tadi, mengeluarkan banyak tenaga, aku jadi lapar.” Jawab Jaemin.

“Menurutmu, kita pesan apa?” Tanya Jeno seraya meraih ponselnya.

“Aku sedang ingin makan di luar.”

“Baiklah. Ayo” Ajak Jeno seraya berdiri.

“Apelku!” Rengek Jaemin menunjukkan piring apelnya.

“Astaga, cepat habiskan.” Omel Jeno lembut, dia mengambil beberapa potongan apel kemudian memasukkan ke mulut Jaemin.

“Nghh... Mmhh mhh” Jaemin memekik sebal karena mulutnya penuh dengan apel, melihatnya justru terlihat lucu bagi Jeno. Pria itu tertawa melihat Jaemin.

“Tuan!” Omel Jaemin sebal, dia memakan apelnya perlahan sementara Jeno kembali duduk, dia menyambar potongan apel di piring Jaemin dan menonton televisi dengan santai, menunggu Jaemin menghabiskan apelnya.

🐶🐶🐶

Mobil milik Jeno melintasi jalanan kota Seoul, waktu kini menunjukkan pukul enam. Jaemin tampak celingukan di dalam mobil Jeno, melihat setiap pertokoan dan mencari tempat makan.

“Kita mau makan apa Jaemin?” Tanya Jeno.

“Karena sebentar lagi jam makan malam, kita makan bimbimbab saja.” Jawab Jaemin.

ONLY [NOMIN]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang