[26]🔞

26.8K 1.7K 200
                                    

“Tuan!” Pekik Jaemin panik.

Jaemin ikut meringis saat melihat Jeno meringis seraya mengusapi bokongnya. Penisnya langsung melemas karena terkejut, sementara Jaemin kelabakan sendiri.

“Sudah, lihat dulu Ibu mau apa?” Perintah Jeno seraya mengusapi bokongnya, dia mendudukkan tubuhnya di tepi ranjang sementara Jaemin menyambar selimut untuk menutupi pahanya dan melangkah untuk membuka pintu.

Tiffany melempar senyum saat pintu terbuka, menampilkan Jaemin yang mengulum senyum kikuk, tubuhnya terbalut selimut tebal hanya menyembulkan kepalanya.

“Ada apa Ibu?” Tanya Jaemin.

“Ini, Ibu belikan pakaian untukmu karena Jeno bilang kau tidak punya pakaian di sini.” Ujarnya seraya menyerahkan paperbag di tangannya dan Jaemin dengan kaku menerimanya.

“Terima kasih, Ibu. Ibu tidak harus melakukan ini sebenarnya.” Ucap Jaemin dengan sungkan.

“Iya harusnya memang bukan Ibu, harusnya Jeno. Mana anak itu? Dasar tidak pengertian!” Omel Tiffany celingukan ke dalam kamar yang gelap.

“Itu, Tuan Lee sudah tidur, Ibu.”

“Hah! Anak itu memang tidak bisa di andalkan.” Gerutu Tiffany. “Ya sudah, selamat beristirahat menantuku.” Pamit Tiffany dengan senyum cerahnya.

Jaemin hanya membalas dengan senyum lalu kembali menutup pintu setelah Tiffany beranjak. Jaemin menghela nafas lalu melangkah menghampiri Jeno, dia letakkan paperbag yang di berikan Tiffany pada meja di dekat televisi.

“Ada apa?” Tanya Jeno.

“Ibu membelikan baju.” Jawab Jaemin.

“Astaga, seperti tidak bisa di berikan besok saja.” Gerutu Jeno sebal.

Jaemin kembali naik ke atas ranjang dan menatap Jeno yang duduk memunggunginya. Entah kenapa suasana menjadi canggung selepas gagalnya percintaan mereka.

Rasanya Jaemin malu untuk memulai lagi, tapi dia juga malu meminta pada Jeno. Dan dia juga bingung apakah benar-benar batal?

Jeno menoleh ke arah Jaemin dan pria itu langsung membuang pandangannya karena malu. Melihat wajah tegang Jaemin justru membuat Jeno mengulum senyum, entah mengapa ekspresi itu sangat menggemaskan.

Jeno langsung merangkak naik ke atas ranjang membuat Jaemin sempat panik, dia liat Jeno mengukung tubuhnya dengan posisi wajah mereka hampir tanpa jarak.

“Pikirmu aku akan berhenti, Sayang?” Goda Jeno membuat jantung Jaemin berdebat tidak karuan.

Jeno mengulum seringai lalu memajukan wajahnya dan mengecup bibir Jaemin, dia langsung melumat bibir bawah pria itu dan Jaemin pun langsung membalasnya. Kedua tangannya langsung mengalung pada leher Jeno.

Bunyi kecipak pagutan keduanya menggema di kamar mereka, satu tangan Jeno bergerak melucuti kancing kemeja yang di kenakan Jaemin.

“Mmhh aahh” Jaemin melepaskan ciuman mereka, kepalanya menoleh ke samping dan Jeno langsung menyerang leher jenjangnya.

Jaemin pusing saat tangan Jeno bermain pada putingnya, matanya terpejam menikmati rangsangan bibir Jeno pada lehernya dan tangan Jeno pada putingnya.

“Aahh Daddyhh” Desah Jaemin saat merasakan gigi Jeno menyesap perpotongan lehernya. Tengkuknya meremang hebat dengan gairah yang menguasai tubuhnya. Sementara tangannya meremas pundak Jeno untuk melampiaskan nikmatnya.

Kecipak bibir Jeno yang mencumbu leher Jaemin menggema membuat Jaemin kian merinding. Dia tak ingin pasif sendiri, maka tangannya pun bergerak meraba penis Jeno kemudian mengeluarkan penis itu.

ONLY [NOMIN]✓Onde histórias criam vida. Descubra agora