Chapter 1

3.2K 244 28
                                    

"Yang mulia permaisuri, anda baik-baik saja?"

"Hah? Yang mulia permaisuri?"

Brakk! Seseorang membuka pintu dengan sangat keras.

"Diana, kamu baik-baik saja?! Apakah ada yang sakit?" tanyanya dengan wajah penuh  kekhawatiran.

Aku melihat orang itu dengan seksama. Tunggu, bukankah dia Claude De Alger Obelia? Seseorang yang akan membunuh putrinya sendiri di masa depan, tapi tadi dia memanggilku apa? Diana? Bukankah Diana sudah mati? Atau sekarang adalah masa di mana Diana masih hidup.

"Diana, berbicaralah. Bagian mana yang sakit," katanya mengulangi pertanyaan tadi.

"Tidak ada, yang mulia," jawabku.

Pria itu menghela nafasnya lega. "Syukurlah, tapi bukankah sudah kubilang jangan panggil aku dengan sebutan itu?"

"Lalu saya harus memanggil anda dengan sebutan apa?" tanyaku bingung.

"Panggil aku dengan nama," jawabnya.

"Mana mungkin saya bersikap tidak sopan seperti itu kepada kaisar kerajaan Obelia," balasku.

Keningnya mengkerut. "Kamu lupa? Kamu itu istriku, jadi kamu diperbolehkan memanggilku dengan nama saja."

"Tapi yang mu—"

"Tidak ada penolakan, Diana," potongnya.

Aku menghela nafas dan mengangguk. "Baiklah, Claude. Omong-omong, bisakah kamu meminta para pelayan keluar dan bisakah kamu juga keluar? Aku butuh waktu sendiri."

"Tentu. Beritahu aku jika kamu butuh sesuatu." Sebelum pergi, Claude mencium keningku.

Para pelayan pun ikut keluar bersama pria itu yang keluar juga.

Sekarang di kamar sebesar ini hanya ada aku sendiri. Jadi tahun berapa sekarang? Aku mencari sesuatu yang mungkin saja terdapat tanggal hari ini.

Di atas meja, aku berhasil menemukan secarik kertas yang berisi surat lamaran kerja. "Jadi di masa ini surat lamaran kerja sudah ada?"

Aku melihat surat lamaran itu. "Lilian York? Bukankah itu pelayan pribadi Athanasia? Kalau dia belum bekerja di sini itu artinya Athanasia belum lahir."

Aku melihat pantulan diriku di cermin. "Aku benar-benar bereinkarnasi jadi Diana? Seseorang yang akan mati saat melahirkan Athanasia. Untuk apa aku diberikan kesempatan hidup kalau aku bereinkarnasi jadi Diana. Sama saja sebentar lagi aku juga akan mati."

Tiba-tiba cahaya muncul dan menampilkan seorang wanita dengan pakaian serba putihnya. "Halo, Park Bomi."

Aku terkejut dengan kedatangan orang itu. "Siapa kamu? Kenapa kamu tahu nama asliku?!"

Ya, aku mengingat kehidupanku yang sebelumnya. Di kehidupan sebelumnya, aku adalah seorang karyawan di perusahaan yang cukup terkenal di Seoul. Namaku Park Bomi yang baru saja menginjak usia 25 tahun. Namun kematian yang mendadak membuatku sampai di sini. Bahkan aku tak bisa mengingat alasanku meninggal.

"Aku adalah orang yang memberimu kesempatan hidup kedua," ucap orang itu.

"Kesempatan hidup dari mana? Karakter ini akan mati dalam 1 tahun lagi," protesku.

"Kamu salah. Kamu hanya memiliki kesempatan hidup kurang dari 9 bulan karena saat ini kamu sudah mengandung anak itu," ungkapnya.

Mataku membulat sempurna mendengarnya. "Apa?! Itu artinya kehidupan keduaku malah bertambah parah."

"Tetapi kamu tenang saja, karena takdirmu bisa berubah asal kamu bisa menahan mana yang ada pada anakmu itu," kata orang itu.

"Itu mustahil. Di novel karakter Diana sudah ditakdirkan mati," sahutku.

Reinkarnasi Diana ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang