Chapter 16

348 70 23
                                    

Pagi ini kami melakukan aktivitas rutin seperti biasanya yaitu sarapan bersama-sama.

"Diana, setelah aku pikir-pikir sepertinya kita semua butuh liburan," ucap Claude di tengah makannya.

Aku mengernyitkan kening. "Liburan? Tiba-tiba begini? Apakah ini karena aku bertingkah seperti semalam? Kalau iya karena aku, lebih baik tidak usah Claude. Kau sudah cukup lelah mengurus kerajaan. Tidak perlu melakukan itu hanya untuk menyenangkanku."

"Apa yang kamu katakan? Tentu saja sudah tugasku untuk membahagiakanmu. Lagi pula aku sudah memikirkan hal ini dari lama. Aku rasa aku juga butuh istirahat sebentar dari semua urusan ini dan Athanasia juga belum pernah pergi ke luar istana, kan?" balas Claude.

"Bagaimana dengan pekerjaanmu?" tanyaku.

"Tenang saja, aku sudah menyelesaikan pekerjaanku untuk beberapa hari ke depan," jawabnya.

"Apakah kita akan pergi jalan-jalan?!" tanya Athy bersemangat.

"Iya, apakah Athanasia mau pergi jalan-jalan?" tanya Claude

Gadis kecil itu mengangguk cepat. "Iya, Athy mau!"

Claude kembali memfokuskan pandangannya padaku. "Lihat, Athanasia juga mau pergi jalan-jalan. Bagaimana Diana? Kita juga belum pernah liburan sekeluarga."

Sejujurnya perasaanku tidak enak, tapi melihat Athanasia yang sangat senang mendengar rencana ini akhirnya aku setuju. "Iya, ayo kita jalan-jalan."

"Yeayy jalan-jalan!" seru Athanasia.

"Kau sangat senang, Athanasia?" tanyaku.

"Tentu ibu. Athy sering membaca di buku kalau jalan-jalan bersama keluarga sangat menyenangkan jadi Athy tidak sabar ingin jalan-jalan bersama kalian." Athanasia menoleh pada ayahnya. "Ayah, ke mana kita akan pergi?"

"Kita akan ke Meita. Ke rumah paman dan bibimu dan kita akan menginap selama beberapa hari di sana," jawab Claude.

"Di sana juga ada sepupumu. Jadi bersikap baiklah dengannya dan bermain dengan akur ya, Athanasia," ucapku.

"Iya ibu," jawabnya dengan patuh.

"Omong-omong, kapan kita akan pergi?" tanyaku.

"Siang ini," jawab Claude.

Mendengar jawabannya itu membuatku terkejut dan tak sengaja menggebrak meja. "Siang ini?! Bukankah itu terlalu mendadak? Kita bahkan belum menghubungi kak Anas dan Penelope."

"Aku sudah menghubunginya dan mereka senang saat mendengar kalau kita akan berkunjung ke sana," jelas Claude.

"Kalau begitu aku harus kembali ke kamar untuk membereskan barang-barang kita yang akan dibawa nantinya." Aku hendak pergi, tapi Claude menahannya.

"Tidak perlu. Aku sudah menyuruh pelayan untuk melakukan itu," ujarnya.

Selesai sarapan, aku dan Athanasia bersiap untuk pergi. Seperti yang kalian tahu kalau wanita sangat lama untuk bersiap itulah mengapa kami sudah siap-siap dari setelah sarapan. Sedangkan Claude, dia sedang bertemu dengan para menteri terlebih dahulu sebelum dirinya pergi meninggalkan istana dalam waktu yang cukup lama.

Saat matahari sudah mulai terik, aku, Claude, Athanasia, Felix, dan Lily pun mulai melakukan perjalanan menuju Meita. Aku dan Claude memutuskan untuk mengajak Felix dan Lily untuk jaga-jaga jika ada sesuatu nantinya.

Butuh waktu yang cukup lama untuk sampai di Meita karena Meita terletak di pinggir kota dekat pantai. Lalu jalanan menuju tempat itu tak semulus di kota jadi agak penuh perjuangan untuk sampai ke sana. Namun rasa lelah itu tergantikan dengan pemandangan kota di pinggir laut yang sangat cantik. Aku jadi tak sabar ingin cepat-cepat bermain di pantainya.

Reinkarnasi Diana ( END )Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum