Chapter 37

129 22 0
                                    

Suasana di sana sangatlah buruk, banyak orang terluka akibat sihir Aeternitas. Claude dan yang lainnya nampak kesusahan menahan serangan-serangan Aeternitas.

Pandanganku pun jatuh ke Athanasia yang dipegangi oleh Lily. Aku segera menghampiri mereka dan bertanya, "Apa yang terjadi dengan Athanasia?"

"Yang mulia permaisuri?! Itu...tuan putri terluka dan lukanya sulit untuk disembuhkan," jawab Lily dengan panik.

Aku yang mendengar perkataan Lily sangat terkejut. Setahu aku, Athanasia baik-baik saja tadi dan hanya muntah darah sedikit. "Athanasia terluka?! Bagaimana bisa?"

"Saya juga tidak tahu. Saat tuan Erez mengantarkan tuan putri ke sini, beliau bilang kalau tuan putri terluka dan meminta kami untuk mengobatinya, tapi anehnya luka tuan putri tidak kunjung membaik," jelas Lily.

"Aku akan mencoba mengobatinya. Tidurkan Athanasia di sebelah sana!" perintahku.

Lily mengikuti perkataanku.

"I-bu, jangan pedulikan Athy," gumam gadis itu.

"Bagaimana kamu bisa mengatakan itu?!" kesalku.

"To-tolonglah ayah dan yang lainnya. Mereka lebih membutuhkan ibu dibandingkan Athy," sambungnya.

"Tidak, ibu akan mengobatimu terlebih dahulu. Kamu diam saja!" Aku pun mulai mengobati Athanasia. Beruntung sihir penyembuhanku bekerja padanya, tapi entah kenapa sihir ini menyerap manaku lebih banyak dari yang seharusnya.

"Berhenti, Diana! Manamu terserap sangat banyak," teriak seseorang.

"Jangan menggangguku, Erez! Aku tidak masalah asalkan luka Athanasia bisa sembuh. Lagi pula kita juga membutuhkan Athanasia untuk menyembuhkan Lucas," balasku.

"Itu hanyalah perkiraan aku saja. Tidak ada kepastian kalau hal itu benar," ujarnya.

"Tidak apa-apa, yang penting kita harus mencobanya terlebih dahulu. Sekarang diamlah! Kamu mengganggu konsentrasiku!" perintahku.

"Itu berbahaya untukmu! Kamu perlu mana yang banyak untuk melawan Aeternitas." Erez terus saja mengatakan kalau hal itu berbahaya dan memintaku berhenti. Namun aku tidak bisa berhenti begitu saja. Selama hal yang aku lakukan ini membuahkan hasil, maka akan terus aku lakukan sampai selesai.

Perlahan Luka Athanasia sembuh dan semakin lama hilang sepenuhnya. Terlalu banyak menggunakan sihir membuat tubuhku menjadi lemas dan hampir terjatuh, tapi untungnya Lily segera menahanku.

"Yang mulia permaisuri, anda baik-baik saja?!" tanyanya khawatir.

"Iya, aku baik-baik saja," jawabku.

Akhirnya Athanasia sadar dan memelukku. "Ibu."

"Ibu baik-baik saja. Sekarang kamu tolong Lucas ya? Coba obati dia," pintaku.

"Baik ibu." Athanasia pun langsung mencoba mengobati Lucas.

Aku sangat berharap kalau Athanasia bisa mengobatinya dan ingin sekali aku tetap berada di sini untuk memastikan kalau hal itu berhasil, tapi aku tidak bisa diam saja menunggu. "Athanasia, kamu tetaplah di sini oke? Ibu harus membantu ayah dan yang lain."

"Itu berbahaya, yang mulia permaisuri," sambar Lily.

Aku menatap pelayan kesayanganku itu. "Lily, ini sudah menjadi tugasku sebagai permaisuri Obelia. Kamu tetaplah di sini bersama yang lain ya. Aku akan baik-baik saja."

"Aku ikut, Diana," pinta Erez.

Aku menggelengkan kepala. "Tidak, Erez. Kamu tetaplah di sini untuk melindungi Athanasia dan Lucas. Kita tidak tahu kapan Aeternitas mengubah targetnya lagi."

Reinkarnasi Diana ( END )حيث تعيش القصص. اكتشف الآن