Chapter 21

260 54 0
                                    

POV DIANA

Aku tidak bisa mengeluarkan sihir hitam itu dari tubuh Zenith kalau tanganku diikat oleh sihir ini. Aku juga tidak bisa menyerangnya karena dia ada di dalam tubuh Zenith. Ucapku dalam hati.

"Diana?!"

"Yang mulia permaisuri?!"

Zenith langsung menyerang siapapun yang mendekat.

Penelope menangis melihat putrinya seperti itu. "Zenith, sadarlah. Kenapa kamu menyerang bibi Diana?"

Namun Zenith tidak menjawabnya.

"Lepaskan bibi Diana, Zenith!" teriak Penelope.

"Percuma Penelope, Zenith tidak bisa mendengarmu. Dia dikendalikan oleh sihir hitam yang ada di dalam tubuhnya," ucapku.

Penelope terkejut tak percaya. "Zenith tidak mungkin memiliki sihir hitam!"

"Sihir hitam? Bukankah tidak ada lagi sihir hitam di zaman ini?" tanya kak Anas.

"Aku tahu sulit untuk percaya, tapi benar-benar ada sihir hitam di dalam tubuh Zenith. Aku juga tidak tahu kenapa ada sihir hitam di sini. Yang penting kita harus mengeluarkan sihir hitam itu dari tubuh Zenith terlebih dahulu," ujarku.

"Bagaimana cara mengeluarkan sihir hitam itu?" tanya kak Anas.

"Dengan cara memurnikannya," jawabku.

"Pemurnian? Itu mustahil, yang mulia permaisuri. Yang bisa melakukan sihir pemurnian hanyalah pemilik menara sihir yaitu tuan Lucas, sedangkan tuan Lucas tidak ada di sini dan butuh waktu lama untuk memanggilnya," sambar Felix.

"Benar, Lucas bisa melakukan sihir pemurnian, tapi apakah kau lupa siapa aku? Aku adalah murid Lucas, jadi aku juga bisa melakukan sihir pemurnian," balasku.

Felix senang mendengarnya. "Itu bagus, yang mulia permaisuri. Maka lakukanlah secepatnya!"

"Felix bodoh! Aku sedang seperti ini, sulit untukku memurnikan Zenith. Bantu aku terlepas dari ini dulu!" ucapku kesal.

Tiba-tiba sihir hitam itu mencekik leherku.

"Diana!"

"Yang mulia permaisuri!"

"Apa yang harus kita lakukan, sayang? Putri kita semakin menyerang Diana," kata Penelope ketakutan.

Athanasia berteriak dan tanpa sadar dia menggunakan sihirnya. "Lepaskan ibu!"

Sihir hitam itu menghilang dan aku terlepas.

Claude langsung berlari ke arahku dan menangkapku. "Diana, kau baik-baik saja?"

Aku mengangguk. "Aku baik-baik saja, Claude. Sekarang aku akan memurnikan Zenith."

Dengan tatapan khawatirnya, Claude bertanya, "Kau yakin bisa?"

"Tentu. Percayalah padaku," jawabku.

"Berhati-hatilah, Diana," kata Claude khawatir.

Aku menganggukkan kepala dan berjalan mendekati Zenith. Aku langsung memurnikan Zenith sebelum sihir hitam itu berulah lagi.

Begitu pemurniannya selesai, Zenith pingsan dan membuat kedua orang tuanya berlari ke arahnya.

"Zenith hanya pingsan karena dia kelelahan. Tidak perlu khawatir, dia baik-baik saja," jelasku.

"Terima kasih, Diana dan maaf," ucap kak Anas.

"Tidak perlu meminta maaf, kak. Ini bukan salah Zenith," sahutku.

Perlahan Zenith membuka matanya. "I-ibu..."

Dengan cepat Penelope menjawab panggilan putrinya. "Iya sayang, ibu di sini."

Reinkarnasi Diana ( END )Where stories live. Discover now