Chapter 27

251 62 24
                                    

Tak terasa hari ini adalah hari ulang tahun Athanasia, yang artinya hari ini pesta debutantenya diadakan. Athanasia mulai bersiap dari jam 5 pagi. Semua pelayan sibuk mempersiapkan Athanasia. Persiapan tersebut menghabiskan banyak waktu, tapi tidak mengecewakan sama sekali.

"Astaga tuan putri, anda seperti malaikat. Anda cantik sekali," puji salah satu pelayan.

"Tuan putri memang cantik, Beth," ucap Lily.

Athanasia tersenyum dengan manisnya. "Terima kasih, ini semua juga berkat kalian."

Pelayan itu menggelengkan kepalanya. "Tidak, tuan putri. Anda memang sangat cantik seperti yang mulia permaisuri."

"Beth!" Lily menatap tajam pelayan bernama Beth itu karena telah melakukan kesalahan fatal di depan keluarga kerajaan.

Beth yang sadar telah melakukan kesalahan langsung membungkuk dan meminta maaf. "Ma-maafkan saya, tuan putri."

Athanasia mengangguk. "Tidak apa-apa, Beth. Apakah aku cantik seperti ibu?"

"Iya, tuan putri. Anda sangat cantik seperti mendiang yang mulia permaisuri," jawabnya.

"Aku senang mendengarnya," sahut Athanasia sambil tersenyum.

"Tuan putri, ini sudah waktunya untuk anda pergi. Tuan Robane telah menunggu anda di luar," kata Lily.

"Baiklah Lily." Athanasia keluar dari kamar dan menemui ksatrianya itu.

Felix yang melihat Athanasia terdiam karena terpana melihat kecantikan sang tuan putri Obelia.

"Apakah aku cantik, Felix?" tanya Athanasia.

Felix pun tersadar dan memberi hormat. "Berkat dan kemuliaan di atas matahari empire obelia. Saya memberi salam pada tuan putri. Selamat ulang tahun, tuan putri."

"Kau belum menjawab pertanyaanku," ucap Athanasia.

"Tentu saja, tuan putri. Anda sangat cantik hari ini walaupun setiap hari anda selalu cantik," jawabnya dengan cepat.

Athanasia terkekeh mendengar pujian yang berlebihan itu. "Kau juga sangat tampan dengan pakaian itu, tuan Robane."

Pipi Felix memerah ketika mendapatkan pujian dari tuan putrinya. "Mari kita pergi sekarang, tuan putri. Yang mulia telah menunggu anda di bawah."

Athanasia memegang tangan Felix dan berjalan ke bawah.

Melihat ayahnya yang sedang berdiri di ujung sana, Athanasia segera menghampirinya dan memanggilnya. "Ayah."

Claude menoleh ke arah sumber suara dan dia dibuat terpana oleh sosok putrinya yang begitu cantik. Sosoknya yang sekarang mirip dengan istri tercintanya yaitu Diana.

"Kau cantik," pujinya tanpa sadar.

Athanasia tersenyum senang ketika mendapatkan pujian dari sang ayah. "Ayah juga tampan."

"Kalau begitu ayo kita pergi sekarang." Claude menggenggam tangan putrinya itu dan berjalan menuju aula pesta. "Omong-omong, selamat ulang tahun Athanasia."

"Terima kasih, ayah, tapi ayah telat. Ayah bukan orang pertama yang mengucapkan selamat ulang tahun padaku," sahutnya.

"Apakah perlu kutarik ucapanku tadi?" tanya Claude yang merasa kesal.

Athanasia hanya tertawa melihat ayahnya yang kesal hanya karena masalah sepele.

Pintu aula terbuka secara perlahan-lahan. "Kaisar Claude De Alger Obelia dan tuan putri Athanasia De Alger Obelia memasuki ruangan."

Semua tamu langsung membungkuk memberi hormat. "Berkat dan kemuliaan di atas matahari empire obelia."

Walaupun semua sedang menunduk, tapi tatapan mereka mengarah pada sang tuan putri. Athanasia yang merasakan tatapan mereka secara tidak sadar mundur dan bersembunyi di belakang tubuh sang ayah.

Reinkarnasi Diana ( END )Where stories live. Discover now