16. Rencana Liburan

24 4 7
                                    

" Kita liburan yuk. " ajak Wira yang baru keluar dari kamar mandi dan membuat ku memandang dirinya dengan bingung.

" Hah? "

" kok hah sih? Mas ngajak kamu liburan lho ini. " ucap Wira seraya berjalan mendekati ku.

" Mas beneran mau ngajak aku liburan? " Tanya ku pada nya dengan rasa penasaran.

" hm. Iya. Mas mau ngajak kamu liburan. Kenapa Cha? " tanya Wira tak mengerti dengan ku yang tiba - tiba bertanya seperti ini.

" Enggak. Memastikan aja. Tumben? " ujar ku.

" mas mau minta maaf sama istri cantiknya mas ini. Mas beberapa hari ini sibuk kerja terus. Bahkan kamu gak enak badan aja mas masih sibuk kerja. Jadi mas mau ngajak kamu liburan sebagai permintaan maaf mas sekaligus mau bikin kamu seneng. " Jawab Wira menghendikkan ke dua bahunya santai.

" Mau ke mana memang mas? " ucap ku tetap dengan rasa penasaran pada dirinya.

" Terserah kamu. Mas ikut mau nya kamu. Kamu mau ke mana memang. " Sahut Wira yang berada di dekat ku saat ini dengan hanya memakai boxer dan bertelanjang dada.

" Kalau aku mau ke pantai. Boleh gak mas? " Tanya ku sedikit penuh harap. Karena jujur saja, aku sangat jarang pergi berlibur selama ini. Nyaris tak pernah bahkan.

" Pantai? boleh. Mas setuju. " jawab Wira santai, membuat terpekik senang dan membuat Wira terkekeh dengan ulah ku ini. Wira pun menarik ku lembut untuk masuk ke dalam pelukannya.

" makasih banyak mas. " ucap ku sembari menghirup aroma tubuh Wira yang terasa dingin namun memabukkan untuk ku.

" suka gak kamu? " tanya Wira dan membuat ku mengangguk.

" suka. Tentu aja suka aku nya. " ucap ku tertawa pelan.

Wira yang mendengar ucapan ku ini pun mengelus punggung ku beberapa kali untuk menyalurkan rasa sayangnya pada ku. Senang karena ajakannya ini membuat ku tertawa gembira seperti ini.

*****

" Kenapa tiba - tiba istri cantik nya mas ini mau ke pantai? " Tanya Wira saat kami berdua melepaskan pelukan kami berdua.

" Pengen aja mas. Seingat ku, aku gak pernah pergi ke pantai sama keluarga. Jadi, saat mas mau ngajak aku liburan, tiba - tiba aja kepengen ke pantai sama mas. Mas kan sekarang udah jadi keluarganya aku. " Jawab ku tersenyum tipis dan membuat Wira memandang ku dengan tatapan yang tak bisa ku arti kan.

" bukannya Reza dan Sera sering ke pantai ya? Mas beberapa kali liat di sosial media mereka mereka pergi ke sana sama orang tua kamu. Kamu gak ikut? " Tanya Wira mengusap pipi ku  dengan jari jemarinya. Dan membuat ku menggeleng pelan di sertai senyum tipis ku.

" Enggak boleh sama mama sama papa. Katanya aku bakal nyusahin kalau ikut mereka semua ke mana - mana. Aku nya bikin malu. Jadi nya aku gak pernah di bolehin ikut. Aku di suruh jaga rumah aja sama mama sama papa. " Jawab ku sekali lagi dan kembali membuat Wira menarik ku untuk masuk ke dalam pelukannya.

" aku yang mendengarnya saja sakit hati. Kenapa Acha begitu terbiasa? Apa selama ini hidupnya selalu seperti ini? Aku bersumpah gak akan bikin kamu sedih atau menderita hidup sama aku, sayang. Sudah cukup penderitaan mu bersama ke dua orang tua jahat mu itu. " Batin Wira marah.

" Ayo kita bikin wishlist. Kamu mau ke mana, kamu mau ngapain. Ayo sama mas. Ayo kita wujud kan mau kamu. Kamu mau ke mana aja, kamu mau ngapain. Kamu mau beli apa. Ayo kita lakuin. Lakuin sama mas. Minta sama mas. " ujar Wira dan membuat ku terkekeh. Aku pun menggeleng pelan sembari melingkarkan ke dua tangan ku di pinggangnya.

" gak usah mas. Sekarang aja aku udah bahagia punya mas. Aku udah punya mas yang sayang sama aku. " balas ku dan membuat Wira semakin memeluk ku dengan erat. Dirinya tak menyangka hanya dengan menikahi ku, Sudah membuat ku sebahagia dan sesenang ini.

Si Fueras MiaWhere stories live. Discover now