Bab 4

2.5K 136 7
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

..............

"Kiw, kak Karl ..."

"Hm,"

"Dih sok dingin."

"Lo gak liat gue lagi apa?!" dengusnya.

"Lagi main game,"

"Itu lo tau. Jangan ganggu gue dulu."

"Cia mau ngomong sebentar. Ini penting!"

"Cepet, apa?"

Kaycia mendudukkan dirinya didekat Karl. Ia mendatangi kakak keduanya itu ke dalam kamarnya karena sesuatu yang harus dia bicarakan padanya.

Ingin membicarakan tentang ini pada kakak pertamanya, tapi dia urungkan karena sudah tau jawabannya akan seperti apa. Dan di sinilah dia, akan mencobanya pada Karl.

"Kak Karl, ayo ke Korea ... Cia mau ketemu oppa Jaehyun."

"Gue lebih cakep, gak perlu ke sana!" balasnya yang masih terfokus pada gamenya.

Kaycia rasanya ingin muntah. Tingkat kenarsisan Karl memang tidak diragukan lagi. Pantas saja dia seorang playboy, ternyata memiliki kenarsisan yang luar biasa.

"Beda cakepnya kak Karl ..."

"Sstt, jangan ganggu gue. Nanti cacing gue mati!"

Kaycia memutar bola matanya malas. Permainan cacing favorite Karl itu memang tidak ada duanya. Selalu saja seperti ini. Dia akan mengamuk jika seseorang mengganggu saat ditengah permainannya.

"Kalau kak Karl gak mau, Cia bakal bilang ke kak Vira kalau kak Karl selingkuh sama kak Febi dan kak Teti."

"Bilang aja,"

"Ish, kak Karl Cia serius ..."

"Diem Cia ... kalau cacing gue mati, gue matiin balik ikan lo!"

Ingin sekali Kaycia jambak rambut Karl dan membantingnya ke lantai, jika saja Karl tidak mengancamnya mematikan ikan kesayangannya. Dengan langkah gontai ia pun kembali kedalam kamarnya.

Ah, tapi tidak segampang itu Kaycia membiarkan kekecewaannya. Dia sampai terkikik membayangkan ekspresi Karl nanti pagi untuk membalasnya.

🍭MNIP🍭


Pagi harinya ...

"MAMA AAAA!!!"

Teriakan cempreng dari Karl terdengar sampai lantai bawah, di mana semua orang tengah berkumpul di meja makan. Hanya Karl yang masih diatas (kamarnya). Kaycia mengulum bibirnya menahan tawanya.

Keenan melirik Kaycia. Dia tahu itu ulah Kaycia dan dia hanya bisa menggelengkan kepalanya. Tiada hari tanpa keributan Kaycia dan Karl sepertinya tidak bisa.

"Karl, kenapa?" khawatir Viola saat melihat Karl berlari menuruni anak tangga dengan wajah yang memerah.

"I-itu ada tikus di dalam sepatu Karl ..."

My Nerd Is Perfect Where stories live. Discover now