🌧22. Janji untuk menjaga🌧

1.4K 144 14
                                    

Luka paling sakit adalah melihat orang yang kita sayang menderita.

Luka paling sakit adalah melihat orang yang kita sayang menderita

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

FLASHBACK

"Gala, sini tangannya. Ayah mau janji kelingking sama Gala."

Bocah 10 tahun itu mengusap air mata, kemudian Jenggala menunduk menatap tangannya yang terkena ingus. Di hadapannya, Sakti yang terbaring dengan tubuh dipenuhi alat penunjang hidup nampak tersenyum ke arahnya. Pria itu masih setia menanti uluran tangan sang putra.

Perlahan, dengan hidung yang menyedot ingus, Jenggala menyerahkan tangannya. Ia berikan telapak mungilnya untuk Sakti. Agar pria itu dapat mengapit jari kelingking besarnya ke jari kecil sang putra.

"Gala enggak mau janji kalau setelah ini Ayah ninggalin Gala!" ujar anak itu. Yang lekas dibalas tawa pelan dari sang ayah.

Pria itu menggeleng. "Ayah enggak akan ninggalin Gala. Ayah cuma mau minta janji ke Gala."

Pria itu mengapit jari kelingking sang putra, wajah pucatnya nampak tersenyum dengan kedua mata menatap sendu wajah putra kecilnya. "Gala, janji ya ... nanti kalau adiknya udah bangun, Gala harus melindungi dia. Lindungi dia dari semua orang, Nak. Termasuk Mama."

Sakti menarik napas, terdengar kepayahan dan berat di telinga Jenggala. Laki-laki kecil itu kembali menjatuhkan air matanya di hadapan sang ayah.

"Gala ingat Tante Andini dan Om Jaksa?"

Anak itu mengangguk. Sakti tersenyum, satu tangannya bergerak pelan, meraih rambut sang anak untuk diusap.

"Janji ya ... bawa Mara ketemu Tante dan Om setelah kalian dewasa. Bilang ke mereka kalau Gala anaknya Ayah, supaya Tante dan Om percaya dan enggak marah ke Gala nanti."

"Kenapa Gala harus bawa Mara ke mereka, Yah? Mara sekarang adiknya Gala dan anaknya Ayah sama Mama. Biarin Mara di sini aja sama kita."

Pria itu menggeleng. "Enggak, Nak. Gala harus bawa Mara ke Om dan Tante, mereka lebih berhak. Mara enggak seharusnya tinggal sama kita terus. Suatu hari Mara harus kembali, kalau Ayah enggak bisa bawa Mara kembali, Gala yang harus bawa adiknya Gala ke Om dan Tante."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
2. Hujan dan Rintiknya [END]Where stories live. Discover now