🌧65. Ucapkan salam perpisahan🌧

978 109 21
                                    

Sebelum mulai, say hai dulu ke mereka!!

Sebelum mulai, say hai dulu ke mereka!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

❂🌧❂

Kendati sembuh nanti, tidak mungkin trauma milik orang yang pernah mengalami hal buruk dapat hilang dari benak dan memori begitu saja.

Amara terdiam, menatap gantungan kunci pemberian Bumi yang saat ini tengah dirinya pegang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Amara terdiam, menatap gantungan kunci pemberian Bumi yang saat ini tengah dirinya pegang. Gadis itu duduk di hadapan Bumi, kepalanya kemudian mendongak, menatap wajah teduh itu yang kini mampu memberikan senyumannya untuk Amara.

"Jam tidurnya diatur ya waktu di sana nanti. Jangan suka begadang. Kalau kangen, minta Ayah Arsen untuk nelpon gue atau Ayah. Sesibuk apa pun gue, kalau dapet telpon dari lo, gue pasti bakal jawab panggilannya."

Gadis itu menatap sendu. Netranya yang telah kehilangan binar mulai berkaca-kaca. Lagi-lagi Amara meneteskan air matanya, gadis itu sungguhan tak bisa melalui hari-harinya tanpa Bumi nantinya.

"Ra, ikhlas gue pergi?"

Gadis itu mengangguk. Amara tersenyum, kemudian menghapus air matanya. Tangan Bumi terangkat, ikut mengusap air mata gadis itu. Kemudian jemari itu berhenti di pipi Amara, bagian paling favorit bagi Bumi.

"Mau sampai kapan nangisnya?"

"Ini yang terakhir, gue janji." Amara tersenyum lagi. Pipi itu terkembang seperti mochi. Bumi menatap raut gadis itu dengan tatapan sendu.

"Yakin?"

Amara mengangguk. Senyumannya masih terkembang, namun air matanya tak berhenti jatuh. Di hadapan gadis itu, Bumi melepaskan sentuhan. Pemuda itu merentangkan tangan. "Hug me," ujarnya.

Amara terdiam, menggeleng pelan awalnya. Namun tatapan memohon pemuda itu sungguhan tak bisa ditolak mentah-mentah. Akhirnya Amara bangkit, mendekap tubuh Bumi sangat erat, juga meneruskan tangisannya di sana.

2. Hujan dan Rintiknya [END]Where stories live. Discover now