02. Sahabat baru

150 70 41
                                    

Tanpa basa basi lagi...

"Satu-satunya alasan kita untuk hadir di dunia ini adalah untuk menjadi saksi atas keesaan Allah."
(Buya Hamka)

Mari kita lanjut..
Capcus..

-Happy Reading-

~~~

Setelah acara kejar-kejaran tadi, kini Zakyrah dan Arsyad baru memasuki wilayah kantin yang cukup ramai oleh murid.

Arsyad merangkul bahu Zakyrah sambil berjalan ke arah satu meja yang ada di pojok kantin. Disana sudah ada beberapa lelaki remaja.

"Ekhem!" Arsyad berdehem pelam sambil menduduki salah satu kursi yang nganggur.

Ia menyeret satu kursi lagi ke samping nya, "duduk di sini."

Zakyrah hanya menurut ia menduduki kursi yang sudah di geser Arsyad ke arah lelaki itu tadi.

Arsyad menatap salah satu teman nya, "ko, beliin gue minuman dong, dua ya."

Orang di panggil pun melirik Arsyad, "lah, kok gue sih!"

"Lo nggak mau nih cerita nya?" Geram Arsyad.

"Iyaiya, untung lo bos gue, kalau nggak-"

"Kalau nggak apaan," Serobot Arsyad.

"Ga jadi," Andiko pun langsung berlari ke stand minuman.

Andiko Fatir Syah. Laki-laki kribo yang paling tidak waras di antara mereka semua. Ketika pembagian otak ia tertidur sehingga suka bertingkah konyol tetapi penghibur yang baik untuk teman-temannya. Tanpa ada Andiko pastinya akan terasa sepi.

2 lelaki yang masih ada di meja langsung menatap Zakyrah, dengan tatapan sulit di artikan.

"Heh! Jaga mata kalian bisa?!" Kesal Arsyad kepada sahabat nya.

Sontak ke2 lelaki itu langsung menatap ke arah lain, dan satu dari mereka langsung berbicara.

"Dia siapa Sya?"

Di adalah Rio Olympic Smith. Salah satu dari mereka yang memiliki badan berotot. Hobinya tinju dan bisa menjadi backing yang kuat. Meskipun begitu Rio takut jarum suntik. Sifatnya bisa berubah-ubah tergantung situasi, bisa menyeramkan di depan musuh dan menyenangkan di depan orang-orang terdekat. Ia juga setiakawan.

"Mau tau apa mau tau banget?" Goda Arsyad.

"Banget," Ucap El.

El-Akbar Althario. Biasa di sebut El, cowok paling playboy dan memiliki julukan 'si manusia tampan sejuta mantan.' entahlah El juga senang jika di juluki dengan itu.

Berbeda dengan temannya yang sedang bergosip ria, El justru sedang asyik menggoda para siswi dengan gombalan mautnya. Bahkan tak segan dari mereka mendekati dan meminta nomor cowok itu. Tentu saja El memberikannya dengan senang hati.

"Lumayan stok cewek gue bertambah," Pikir El di otaknya.

"Adek," Singkat padat dan jelas, itu lah jawaban dari Arsyad.

Semua yang ada di meja mengangguk-gangguk kan kepala nya paham.

"Adek lo?! Kok gue baru tau kalau lo punya adek?" Heran Rio.

"Kan Arsyad itu stay private," Ujar El.

"Gue cuma nggak mau musuh gue incar dia," Jawab Arsyad.

Rio mengangguk dan berucap, "terus sekarang lo mau kasih tahu dunia kalau dia adek lo?"

PERMAINAN TAKDIRWhere stories live. Discover now