08. Keras kepala

78 52 1
                                    

"Jangan berharap masalahmu akan dimudahkan, namun berharaplah kamu akan jadi orang yang lebih kuat."

Okeh... Lanjut

-Happy Reading-

~~~

Sedangkan kini Zakyrah sudah berada di dalam kamar Arsyad, gadis itu tengah menunggu Arsyad yang sedang mandi.

Kata nya sih lelaki itu merasa panas, mangka nya dia mandi, padahal jam sudah menunjukkan pukul 1 dini hari.

Ceklek

Zakyrah menatap pintu kamar mandi yang di buka. Arsyad keluar dari kamar mandi dengan handuk kecil yang bergantung di leher dan tanpa memakai baju, lelaki itu hanya memakai celana pendek.

"Sini dulu bang, biar adek obatin pungungnya," Ujar Zakyrah sambil mengangkat saleb yang ada adi tangannya.

Arsyad mengusap rambut nya yang basah mengunakan handuk kecil, "ga usah, adek tidur aja, ga baik begadang."

"Mangkanya obatin dulu, baru adek tidur."

Arsyad menghela nafas panjang dan mulai berjalan ke arah kasur yang di sana sudah ada Zakyrah. Sampai di atas kasur lelaki itu langsung tengkurap.

"Kalau sakit bilang ya bang," Ujar Zakyrah sambil mengoles saleb ke pungungg Arsyad.

"Sakit ga?" Tanya Zakyrah.

"Ga," Jawab Arsyad sambil menutup matanya, perih sih tapi masih bisa di tahan.

"Abang tadi emang kemana?" Tanya Zakyrah sambil mengoles saleb ke punggung Arsyad.

"Ke rumah sakit."

"Siapa yang sakit?" Tanya Zakyrah lagi.

"Andiko, dia di gebukin geng musuh."

"Terus keadaan kak Andiko gimana?"

"Udah mendingan, tadi abang nunguin dia bangun dulu, pingsan nya lama."

Zakyrah yang mendengar itu mengangguk paham, "oo."

Beberapa menit berlalu, kini Zakyrah sudah selesai mengoles saleb ke pungungg Arsyad yang memerah karna cambukan tadi.

"Selesai!"

Arsyad yang mendengar itu langsung duduk, "makasih, sekarang adek tidur ke kamar gih."

"Ngusir?"

"Abang ga ngusir, tapi ini udah malem, besok sekolah," Ucap Arsyad sambil mengelus kepala Zakyrah.

Zakyrah memajukan mulut nya, "tidur di sini boleh ya bang? Adek takut nanti ayah datang terus cambuk abang lagi."

"Tap-"

"Ga ada penolakan!!" Tekan Zakyrah sambil menjatuhkan diri nya di atas kasur milik Arsyad.

Arsyad ikut tidur di samping Zakyrah, dan mengusap kepala sang adik.

"Maafin abang ya," Ujar Arsyad sendu.

PERMAINAN TAKDIRWhere stories live. Discover now