22. Quality time

65 37 0
                                    

Halo semua nya
Apa kabar...

Bantu suport nya ya
Semoga sukan...

-Happy Reading-

~~~

Terlihat sudah banyak murid Aldenatra School yang berkumpul di lapangan utama pagi ini. Entah ada hal apa yang membuat kepala sekolah menyuruh mereka berkumpul pagi-pagi seperti ini.

"Fariza mana Ky?" Tanya Amanda yang baru saja datang ke lapangan utama.

"Lah kan dia sepupu lo? Ngapain nanya ke gue?" Kata Zakyrah heran.

"Belum dateng kali," Ujar Ourel.

Kini ketiga gadis itu telah berada di lapangan utama, tapi ketiga nya tidak menemukan keberadaan Fariza dari pagi tadi, entah kemana gadis itu.

Sedangkan di sisi lain tapi waktu yang sama. Ada seorang gadis dan sedari tadi berbicara dengan lelaki yang memiliki wajah datar.

"Pergi!"

"Kamu nggak bisa boong Bil, kalau kamu suka bilang suka, kalau engak ya enggak. Gampang kan?!"

"Ga segampang itu Fa," Batin Nabil.

"Kenapa kamu diem?!" Bentak Fariza.

Sebenarnya pagi buta tadi Fariza sudah datang ke sekolah. Dan itu semua karena ustadz yang akan mengajar tahfiz menyuruh mereka untuk datang lebih pagi, karena nanti saat pulang sekolah ustadz nya lagi sibuk.

Dan di sini lah Fariza dan Nabil. Di depan mushola, selesai tahfiz tadi Fariza langsung meminta waktu kepada Nabil untuk berbicara.

"Jangan ganggu saya!"

"Kenapa gak boleh? Kamu benci aku? Kalau iya bilang."

Fariza tidak mengerti dengan sikap Nabil beberapa hari ini kepada nya. Saat ekstrakurikuler tahfiz berlangsung, Nabil selalu saja membututi Fariza secara diam.

Bahkan tak jarang lelaki itu memperlihatkan sikap perhatian nya kepada Fariza. Cewek mana yang tidak baper kalau sudah di perhatiin lelaki tampan dan baik seperti Nabil.

"Diam Fa."

"Kenapa harus diam? Aku cuma mau tanya, kenapa selama ini sikap kamu seolah-olah punya perasaan sama aku Bil, aku bukan pede tapi aku juga risih kalau kamu terus perhatiin aku kayak gitu. Kalau suka bilang suka kalau enggak ya enggak!"

Nabil menarik nafas nya panjang, "maaf.."

"Kenapa minta maaf?"

"Saya akan jauhi kamu." Nabil pun berjalan meninggalkan Fariza sendirian di depan mushola.

"Kamu egois Bil, cewek mana yang nggak baper kalau udah di perhatiin cowok kayak kamu. Apa aku salah udah nanya kayak gitu? Aku juga butuh kepastian Bil."

Sedangkan Nabil terus berjalan meninggalkan Fariza seorang diri sambil bergumam. "Tunggu aku Fa dan maaf..."

Kembali ke lapangan utama....

PERMAINAN TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang