09. Teman

81 54 1
                                    

Halo halo semua....

Kabar hari ini gimanaa....

"Ilmu pengetahuan di waktu kecil itu bagaikan ukiran di atas batu."

~~~

Beberapa minggu kemudian...

Pagi ini, khusus nya di lapangan utama Aldenatra school terlihat seorang guru botak yang sedang berkoar-koar di depan 4 murid nya.

"Amanda yang bener hormatnya, Ourel berhenti berceloteh, Fariza angkat bahu mu berdiri yang tegap dan Zakyrah jangan melihat kearah lain, lihat ke arah bendera hormat yang benar. Para pahlawan saja berjuang tidak kenal lelah kenapa kalian saja disuruh hormat udah nyerah, gimana mau jadi penerus bangsa."

Zakyrah menatap kearah pak Udul yang sedari tadi asik berkoar-koar di depannya.

"Beda kali pak," Gumam Zakyrah.

"Diam kamu, mau bapak kasih hukuman yang lebih berat dari ini?" Bentak pak Udul ke arah Zakyrah.

"Kasih aja pak, dari tadi ngomel mulu dia," Sindir Ourel.

"Heh! Kamu dari tadi bapak liat juga asik ngomel!"

"Bapak juga ngomel dari tadi," Jawab Ourel dengan tampang polos nya.

Pak Udul menarik nafas nya lelah, "kalian ini terlalu banyak protes! Kalian itu baru beberapa minggu disini tapi sudah banyak membuat masalah! Dan kamu Zakyrah, abang kamu padahal waketos disini tapi adik nya malah banyak tingkah kayak kamu."

Apa yang di bilang pak Udul itu memang benar, selama beberapa minggu ini keempat gadis itu selalu saja membuat masalah, entah itu dengan kakel, teman sekelas bahkan dengan guru, mereka sudah terkenal dengan segala tingkah nya.

Bahkan sebagian guru sudah menyerah menghukum keempat gadis itu, kini mereka sudah menjadi langganan guru bk.

"Beda lah pak, abang saya itu banyak muka kalau saya mah apa ada nya," Jawab Zakyrah.

"Terserah kalian saja, jalani hukuman kalian dengan baik, bapak akan mantau kalian dari jauh. Jangan macam-macam," Ancam pak Udul dan berlalu dari hadapan keempat gadis itu.

Alasan kali ini mereka di hukum karna tidak mengerjakan PR yang di berikan pak Udul, dan itu terjadi bukan untuk pertama kali nya, tapi sudah berkali-kali.

Zakyrah pun menurunkan tangannya yang sedari tadi hormat, "hadeuh capek!"

"KYRA HORMAT YANG BENER," Teriak pak Udul dari koridor.

"Buset," Kaget Amanda.

Zakyrah yang mendengar itu langsung kembali hormat, "jarak nya jauh, tapi gendang telinga gue rasa mau pecah."

"Namnya juga pak Udul, suara nya segede toa," Ucap Amanda.

"Bahkan lebih," Lanjut Ourel.

Beberapa menit berlalu, terdengar beberapa suara langkah kaki yang membuat keempat gadis yang sedari tadi hormat langsung berbalik melihat ke sumber suara.

PERMAINAN TAKDIRWhere stories live. Discover now