10. Mengapa Ini Terjadi Padaku?

45 42 4
                                    

"Yeol!" 

Sun menepuk-nepuk bahu Yeol yang masih terlelap dalam tidurnya. Ia sebenarnya tidak ingin membangunkan Yeol yang masih terlelap. "Yeol! Hwang Yeol!" Sun akhirnya menggoyang-goyangkan badan Yeol. Yeol terbangun. Matanya masih mengerjap-ngerjap.

"Hoam..." Yeol mengucek-ucek matanya sambil menguap lebar, "Ada apa sih?" ia masih mengumpulkan semua nyawanya.

"Aku akan pulang dulu sebentar. Bajuku tertinggal di klub malam dan aku tidak mungkin memakai ini seharian," Sun menunjuk gaun semalam yang masih ia gunakan. Jaket Yeol masih melekat di bahunya, "Aku akan segera kembali ke sini."

"Sun!" Yeol tampak ingin mengatakan sesuatu tetapi tenggorokannya langsung tercekat.

"Apa?" Sun menoleh.

"Kau... tidak apa-apa?" ada sedikit Yeol kekhawatiran yang muncul di hati Yeol.

"Tidak apa-apa," ucap Sun tersenyum. "Maaf, aku telah membuatmu khwatir," senyuman tipis Sunmengembang mengiasi wajahnya yang terlihat letih.

"Oh, kalau begitu belikan aku satu rol kimbab daging!" Yeol mengelus-elus perutnya, "Kenapa perutku terasa lapar sekali sehabis menghajar lelaki brengsek itu kemarin."

"Okey, hari ini aku akan mentraktirmu kimbab," Sun berjalan ke arah pintu. Anggap saja ini ucapan terima kasihku, ujar Sun dalam hati.

"Sun!" Yeol lagi-lagi memanggil Sun.

"Ada apa lagi?" Sun menoleh ke belakang.

Melihat wajah Sun yang terlihat polos, keinginan untuk menggoda gadis itu pun timbul, "Jangan lupa tutup lagi pintunya! dan jangan pergi lama-lama! Aku ini bukan karyawanmu lagi. Jadi kau tidak bisa menyuruhku menjaga tokomu lagi," Yeol membalikkan badannya ke arah tembok dan menutup matanya sambil mencoba menyembunyikan senyumannya.

"Huh, ucapan apa itu?" ucapan Yeol membuat Sun mendadak kesal. Baru saja ia ingin bersikap baik terhadap lelaki ini, tetapi lelaki ini malah merubah moodnya dalam seketika. Kenapa setiap hari tingkahnya malah menyebalkan, umpat Sun dalam hati. Sun pun keluar meninggalkan Yeol yang masih berada di atas tempat tidurnya.

Setengah jam berlalu sejak Sun meninggalkan toko, suasana di toko sangat hening. Yeol masih terlelap dalam tidurnya. Tiba-tiba seseorang menggedor-gedor pintu Sun Flower Shop. Orang itu memanggil-manggil nama Sun dengan kencang.

"Jang Hye Sun! Buka pintunya!" terlihat segerombolan gangster berdiri di depan Sun Flower Shop.

Yeol pun terbangun dan berjalan ke arah pintu dengan langkah terhuyung-huyung karena belum sepenuhnya sadar dari tidurnya. "Siapa sih?" ia terlihat agak kesal karena ada orang yang berani mengganggu tidurnya. Ia pun membuka pintu dan terkejut melihat gerombolan gangster yang jumlahnya sekitar delapan orang.

"Di mana gadis itu?" bos gangster itu menerobos masuk ke dalam toko. Anak buahnya mengikuti dari belakang. Mereka masuk ke dalam gudang yang menjadi kamar Yeol dan mengacak-acak seisi ruangan.

"Mau apa kalian? Ia tidak ada di sini," teriak Yeol. Ia terbakar emosi melihat kelakuan gerombolan gangster yang brutal itu.

Bos gangster menghampiri Yeol, "Semalam kau yang membawa kabur Sunkhan? Katakan di mana dia sekarang?" ia mencengkram baju Yeol.

"Aku tidak tahu," ucap Yeol berbohong. Ia melepaskan cengkraman bos gangster. Ia menatap sinis ke arah bos gangster. Bos gangster memalingkan mukanya, kemudian berbalik.

Bukkk!

Sebuah pukulan keras menghantam bagian perut Yeol. Ia pun terjatuh di lantai sambil memegangi perutnya. Belum sempat ia berdiri sebuah pukulan lagi menghantam kepalanya dari belakang. Ia pun kembali terjatuh. Gerombolan gangster itu membuatnya marah. Ia berusaha berdiri sambil memegangi bagian perutnya yang terasa sakit.

A Thousand Tears in DaeguWhere stories live. Discover now