37. Pertengkaran yang Tidak Seharusnya

38 26 10
                                    

Yeol bersiul pelan sambil berjalan menaiki anak tangga. Suasana hatinya sedang bagus karena ia bisa melewatkan seharian dengan Sun. Sesampainya di lantai dua, ia melihat kamar Joon yang terbuka. Yeol tidak ingin mengintip apakah adiknya ada di dalam kamar atau tidak. 

Ia lebih memilih untuk melewatkan kamar adiknya begitu saja lalu berjalan menuju kamarnya yang terletak di samping kamar Joon. Yeol membuka pintu kamar yang didesain serupa dengan pintu kamar Joon. Saat pertama kali pindah, ia sering keliru mengenali antara kamarnya dengan kamar Joon. Tapi sekarang Yeol sudah bisa membedakan pintu kamarnya sendiri.

Setelah berganti baju, Yeol mencari suatu benda yang menjadi kenangan satu-satunya yang ia miliki bersama Sun saat ia hilang ingatan. Tapi ia tidak bisa menemukannya. Yeol mengangkat bantal, guling, hingga selimutnya, ia berpikir kalau benda itu tersembunyi atau terselip. Ia membuka laci nakasnya tapi tak menemukan apapun. Ia pun mencari di bawah kolong tempat tidurnya, tapi hasilnya tetap nihil. Yeol ingat sekali kalau ia meletakkan foto itu di atas nakasnya semalam. Tadi pagi ia juga masih melihatnya.

Mungkin Bibi Jung membersihkan kamarnya. Ia pun menghambur keluar kamar tidurnya. Tepat saat Yeol menuruni anak tangga, ia berpapasan dengan Bibi Jung yang sedang membawa vacum cleaner.

"Bibi lihat fotoku yang ada di atas nakas tidak?" tanya Yeol penuh harap.

Bibi Jung menggeleng pelan sambil memutar bola matanya ke atas seolah sedang memikirkan sesuatu.

"Bibi benar tidak melihatnya? Bibi sudah membersihkan kamarku kan? Masa Bibi tidak melihatnya?" Yeol terus mencecar Bibi Jung dengan pertanyaannya.

"Saya baru akan membersihkan kamar tuan muda Yeol sekarang," ungkapnya sambil menunjukkan vacum cleaner yang sedang ia bawa.

"Apa Tuan muda sudah bertanya pada tuan muda Joon? Tadi pagi ia sempat mengambil kaosnya yang tertukar di kamar tuan muda. Saya tidak sengaja...." ucapan bibi Jung terpotong karena Yeol langsung berbalik badan dan berjalan ke arah kamar Joon.

Berhubung pintu kamar Joon sudah terbuka, Yeol langsung masuk ke dalamnya. Ia melihat Joon sedang duduk bersandar di tempat tidurnya sambil membaca sebuah buku yang judulnya pun tak ingin Yeol lihat. Joon tampak tidak kaget melihat kedatangan Yeol. Ia langsung menutup buku yang sedang ia baca seolah tahu kalau kakaknya pasti akan menanyakan sesuatu padanya.

"Di mana fotoku?" tanya Yeol tanpa basa-basi.

"Foto apa?" Joon menjawabnya dengan sebuah pertanyaan.

"Kau jangan berpura-pura tidak tahu. Hanya kau yang memasuki kamarku selain bibi Jung. Cepat mana kembalikan!"

Joon tidak menjawabnya dan hanya mendengus pelan menanggapi kata-kata Yeol.

"Mengapa aku harus mengembalikannya? Foto itu bukan milikmu, tapi milik Sun."

Yeol mengulurkan tangan kanannya sementara tangan kirinya berkacak pinggang. Kesabarannya benar-benar sedang diuji. Yeol paling tidak suka sikap adiknya yang seperti ini. Jika ada sesuatu yang tidak disukai, Joon pasti akan mencoba menghilangkan hingga menghancurkan barang tersebut. Joon pasti melihat foto Yeol dan Sun sehingga ia mengambil dan menyembunyikannya.

Melihat Joon tidak bereaksi apa-apa membuat Yeol lama-lama naik pitam.

"Kau tahu kalau ingatanku belum pulih benar, foto itu bisa membuatku mencari ingatanku kembali," ucap Yeol dengan nada suara yang semakin meninggi.

"Kau tidak butuh foto itu! Kau hanya ingin mengingat Sun saja! Sudah kukatakan kalau aku...."

Yeol tiba-tiba mencengkram kerah baju Joon dengan erat. Tubuh adiknya itu tertarik ke depan. Sebelah tangan Joon balik mencengkram pergelangan tangan Yeol agar kakaknya itu melepaskan cengkramannya. Tapi cengkraman Yeol terlalu kuat sehingga membuat Joon yang tubuhnya lebih kecil Yeol kalah tenaga. Meski Joon kalah tenaga, tapi dirinya terbilang cukup cerdik saat berkelahi. Ia tiba-tiba mengangkat sebelah kakinya lalu melancarkan tendangan tepat di perut Yeol sehingga membuat kakaknya melepaskan cengkaraman tangannya.

A Thousand Tears in DaeguWhere stories live. Discover now