🦇6

4K 615 148
                                    

Kalau cerita ini menghibur. Tolong tinggalkan jejak!
Vote+komen biar aku nya senang.
⚠️Tidak menerima karya ku di plagiat dalam bentuk apapun! ⚠️

Happy reading


" Pepet terus." Bisik tul.

Mew menatap risih ke arah kana, dia mau pendekatan sama calon istrinya malah gagal gara-gara bocil yang lagi nenteng ulat ini.

" Itu bisa di buang gak? Kaka takut soal nya." Ucap calon istri Mew.

" Kan yang takut kakak bukan Kana!" Sewot kana.

" Kana buang ya, kasian kakak upp nya ketakutan." Ucap mew.

Kana menggeleng ribut, muka nya keliatan lempeng banget sambil mainin ulat nya.

" Up mau jalan-jalan gak? Kita pergi ke tam-

" kana udah siap!" Pekik kana.

" Yatuhan, mah! Ini Kana tolong di amanin dulu!" Frustasi mew.

Tul pura-pura gak denger, orang nya malah sibuk lihat majalah.

" Pah! Ini gimana? Aku sama up gabisa gerak gara-gara nih anak!"

" Kana ikut om y-

" Papah! Ini mamah itu papah! Kana harus panggil kita gitu!" Protes tul, giliran max ngomong dia langsung konek, giliran Mew ngomong gak di dengerin.

" Oke papah ya, kana ikut papah ayo!" Max berusaha berbuat selunak mungkin agar istrinya yang bahenol itu tidak meledak.

" Kana gamau papah! Kana mau main sama phi dokter!"

" Phi dokter nya sibuk, kana main sama papah Ayo! kita cari ulat pisang di kebun milik tetangga."

Hampir aja kana ngangguk,tapi gajadi pas liat kode dari tul.

Ingat ya kana, bayaran mamah mu lebih mahal dari sogokan papah mu.

" Kok kebun tetangga? Papah gak modal!" Ledek kana.

" Atau kita kehutan, kita cari ulat yang besar yang warna warni!" Ucap max yang masih belum menyerah.

" Mamah!" Rengek kana.

" Papah Kana nya jangan di gangguin. Biarin dia mau ngapain." Tegur tul.

" Mah Kana yang ganggu kita loh!" Protes mew.

" Iyaloh mahh, kasian mew di gangguin sama kalian."

" Oh kita ganggu ya? Yasudah ayo Kana kita pulang kerumah Kana, BIBI TOLONG BERESIN SEMUA BARANG SAYA!"

"L-lohh kok?" Panik max.

" Kan kita ganggu kalian, sana lanjutin pendekatan sama orang baru nya!" Ketus tul.

Upp menatap tak enak ke arah tul, sepertinya dia akan mundur saja daripada makan hati sama kelakuan calon mertua nya.

" T-tante biar saya aja pergi." Ucap upp.

" Gabisa gitu dong! Kamu sini aja kita belum ngobrol banyak." Sela mew.

" Iya gabisa gitu dong, gapapa orang lain disini yang penting mamah nya pergi." Sahut tul.

" Mew gimana?" Panik max.

" Nanti juga mamah balik lagi, liat aja."

Tul mendelik sebal, tangan nya meraih tangan kana yang masih duduk nyempil di tengah-tengah Mew.

" Mau mamah apa sih? Kata nya mau cepat punya menantu, mau cepat punya cucu, giliran ada calon nya malah gini." Dengan penuh kehati-hatian max menanyakan keinginan tul.

Taring Kecil  [ END ] SUDAH TERBIT✓Where stories live. Discover now