🦇 48

3.5K 504 80
                                    

⚠️ CERITA INI MENGANDUNG UNSUR BXB HOMOSEKSUAL LGBT, MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN, CERITA INI JUGA TIDAK DI SARANKAN UNTUK ANAK DIBAWAH UMUR⚠️

Happy reading

" p-phii stoph..." Desah kana sambil menahan pinggul mew, tapi seolah tuli mew terus saja menumbuk titik manis kana.

Aktifitas mereka hanya di terangi sinar rembulan yang terlihat bulat sempurna, suasana hening dan sepi hanya ada deru nafas mereka berdua.

" P-phii nghh..." Kana sudah hampir kehabisan tenaga, tubuhnya terasa sakit bahkan kana yakin kulit nya penuh dengan luka bekas gesekan ilalang.

Mew menggeram saat merasakan putih nya akan tiba, dengan sisa kesadarannya mew mengangkat tinggi pinggul kana, menaruh kedua kaki kana di bahu nya lalu menusuk kuat lubang senggama kana sampai sesuatu di dalam sana menyembul dari perut kana.

Kana berteriak keras, kedua taring nya keluar saat cairan hangat mew berhasil menembus dinding rahim nya.

Tubuh kana bergetar bersamaan dengan mew yang mengeluarkan semua cairannya di dalam sana.

Perlahan mew menurunkan pinggul kana, lalu mengungkung tubuh kana, di bubuhkan nya beberapa kali kecupan di dahi kana.

" Ini gila," bisik mew lalu tertawa pelan.

" Phi yang gila, bukan kana!" Kesal kana.

Mereka berdua berpelukan tanpa melepas penyatuan mereka, sampai dimana cahaya terang yang menembus langit berhasil mengejutkan mereka.

Bermain dari sore sampai tengah malam melupakan tujuan mereka disini.

" Phi itu apa?" Panik kana.

Mew bergegas melepaskan kejantanan nya dari lubang kana lalu bergegas memakai baju nya, sedangkan kana sedikit kesusahan untuk bergerak.

Bagian bawahnya sudah tak sakit tapi tetap saja seluruh tubuhnya terasa remuk.

Mew memperhatikan cairan yang keluar dari lubang anal kana, cairannya keluar tanpa bisa di hentikan.

" Phi ini gimana?" Panik kana, cairan mew terlalu banyak bahkan perut nya sampai terasa kembung.

" Sayang banget ribuan anak kita gagal hidup," lirih mew.

" Phi jangan bercanda dulu! Ini kana gimana masa di biarin netes gini!"

" Kita bersihkan, di dalam mobil ada air nanti phi bantu, yang penting kita balik kerumah al dulu."

Mew membawa kana kedalam Gendongan nya lalu membawa kana pergi dari sana, setelah sampai di mobil mew membantu membersihkan bagian belakang kana dan memakaikan kana Hoodie kebesarannya, panjangnya bahkan sampai ke lutut kana.

" Ayo masuk!" Ucap mew.

" Kana takut," lirih kana.

" Kita semua aman disini." Sahut Mew.

Rumah al terlihat sangat terang, cahaya yang berasal dari kamar orang tua al berhasil menyilaukan mata mereka.

" Kalian ini astaga!" Kesal max.

Taring Kecil  [ END ] SUDAH TERBIT✓Where stories live. Discover now