🦇 44

5.1K 525 104
                                    

Kalau cerita ini menghibur. Tolong tinggalkan jejak!
Vote+komen biar aku nya senang.
⚠️Tidak menerima karya ku di plagiat dalam bentuk apapun! ⚠️

Happy reading

" Lepasin kana nya, kasian dia gak bisa gerak!" Tegur tul.

Mew menggeleng ribut, bahkan pelukan untuk kana semakin dia eratkan.

"  Kenapa sih? Nanti kana nya risih!" Omel tul.

Kana menghela nafas kasar lalu menggigit lengan mew menggunakan taringnya.

" A-aaah baby kok gigit?"

Kana menyentak kuat kedua tangan Mew lalu beranjak dari pangkuan mew.

" Kana mau main jangan ganggu!" Kesal kana.

" No, nanti ada smith!" Mew berdiri terus mendekat ke arah kana.

" Kalau ganggu kana marah nih, Kana gak mau temenan lagi sama phi mew."

" Yah masih di anggap teman ternyata, sadar diri lah mew, malu nih kita yang malu!" Ejek tul.

" Ya emang teman, teman hidup," sahut mew.

" Mending kamu awasin kedua adik kamu, itu mereka lagi di hukum sama papah kamu," ucap tul.

" Astaga ngapain lagi mereka?" Tanya mew.

" Perut art mau di pukul pakai sekop, untung papah kamu datang, sana susulin!"

Mew menghela nafas kasar lalu pergi dari sana.
Melihat Mew yang sudah pergi senyum miring tercetak jelas di wajah tul.

" Sini sama mamah, mamah temenin main ayo," ucap tul.

Tul menarik kana kedalam pelukannya, mendekap erat kana sampai kana kesusahan bergerak.

" Sama aja ternyata," gerutu mild.

Grace dan thong cuma ketawa lihat interaksi tul dan kana.

" Kana tau gak, toko bunga mamah yang mamah kasih ke kana sekarang sudah sangat besar, toko nya terkenal banget, nanti kita kesana ya."

Mild tersedak ludah nya sendiri, kenapa dia gak tau kana punya toko bunga.

" Soal keuangan aman, mamah bikin rekening atas nama kana, selama kana pergi uang nya mamah simpan dengan baik, banyak banget itu uang nya, kana mau beli apa nanti?"

" Beli ulat banyak, satu karung!" Antusias kana.

" Jangankan satu karung, satu truk pun cukup, banyak lebihan nya," sahut tul.

" Yang bener aja tul, masa kana mau dibelikan ulat segitu, gak usah lah, buang-buang uang mending cari ulat di hutan, tuh sana cari, bawa karung nya," ucap mild.

Kana terkikik geli, dia kan cuma bercanda, segila nya dia dengan ulat ya gak segitu nya juga.

" Uang Kana banyak ya mamah? Kana mau beli mainan, ayo beli mainan!"

" Mau beli sekarang? Ayo boleh!" Tul melepaskan pelukan nya, dia langsung mengajak kana bersiap untuk pergi ke kota.

" Izin dulu, minimal izin dulu sama yang punya," ucap mild.

Taring Kecil  [ END ] SUDAH TERBIT✓Where stories live. Discover now