🦇21

3.6K 589 225
                                    

Kalau cerita ini menghibur. Tolong tinggalkan jejak!
Vote+komen biar aku nya senang.
⚠️Tidak menerima karya ku di plagiat dalam bentuk apapun! ⚠️

Happy reading



Sreettt.. bugghh!!

" Suppasit sialan." Desis upp, tanpa ada yang menahannya upp memukuli mew secara membabi buta.

" Terusin upp, jangan kasih kendor." Ucap tul sambil membantu kana berdiri.

Upp mengeluarkan taring nya, bahkan mata nya sudah berwarna merah darah.

" U-upp." Lirih mew, dia gak ngelawan tapi berusaha menahan pukulan yang upp berikan.

" Beraninya sama anak kecil." Desis upp.

Gimana gak marah, kana terlempar jauh akibat pukulan mew, upp yang berdiri di pintu utama aja sampai kaget, di tambah lagi kana menangis keras karena pukulan yang mew berikan, tanpa ampun upp mengejar Mew yang hampir berlari kelantai atas melewati tangga.

" Dasar sialan!"

Buggh.. bugghh..!

" Sudah kak, kana takut!" Teriak kana.

Upp menghempaskan tubuh mew di atas lantai lalu menunjuk wajah mew.

" Kita berakhir sampai disini." Desis upp.

Upp menetralkan nafas nya agar mata nya kembali berwarna normal setelah itu upp langsung mendatangi kana.

" Kana gapapa?" Panik upp.

" Yang sakit bukan wajah kana, tapi disini." Lirih kana sembari mengusap dadanya.

Tul langsung memeluk erat kana, mengusap kepala kana agar kana bisa merasa sedikit lebih tenang.

" Tunggu papah, mamah segera telpon papah." Bisik tul.

" Kana mau pulang, antar Kana sekarang juga." Sahut kana pelan.

" Kakak antar, biar mew di urus mamah nya."

Upp menuntun tangan kana keluar dari mansion mengabaikan panggilan dari tul.

" Jangan kesini lagi ya, ini yang kakak khawatirkan." Lirih upp.

Sepanjang perjalanan kana cuma diam, baru kali ini ada yang memukul nya, bahkan pukulannya sangat keras, rasanya sangat sakit bahkan butuh waktu lebih lama agar rasa sakit nya menghilang.

" Kakak benar-benar kecewa sama dia, cara dia memperlakukan kana sudah menggambarkan kualitas dirinya, dia gak pantas untuk siapapun." Lirih upp.

Upp menghapus airmata nya, rasa nya sangat sedih saat melihat kana di perlakukan seperti itu, dari awal upp sudah melihat bagaimana sifat mew yang suka berbuat kasar, tapi dia beneran gak nyangka kalau Mew bisa berbuat sejauh itu hanya karena kana mengotori seragam kerja nya, memang mew orang miskin yang hanya mempunyai satu seragam? Upp yakin mew punya puluhan stelan kerja.

" Kana takut, om dokter marah terus setiap bersama dengan kana, harusnya bisa bicara baik-baik, kana bisa minta maaf kalau kana beneran salah."

Taring Kecil  [ END ] SUDAH TERBIT✓Where stories live. Discover now