🦇 37

3K 527 125
                                    

Kalau cerita ini menghibur. Tolong tinggalkan jejak!
Vote+komen biar aku nya senang.
⚠️Tidak menerima karya ku di plagiat dalam bentuk apapun! ⚠️

Happy reading


" Sayang bangun!" Panik sing.

Kit menggeliat pelan lalu membuka matanya dengan perlahan.

" Sayang dengerin, itu ada nomer om mew, nanti kit telpon dia ya, sekarang kit sama kana harus pergi dari sini," panik sing.

Kit langsung melebarkan kedua matanya, demi apapun dia bingung, di tambah art yang grasak-grusuk melepas rantai di tangan dan kaki kana.

" Ini kenapa? Kita jadi main penculikan ya phi, terus kita kabur dari penculik?" Tanya kana.

Dia juga baru bangun tidur, kaget tangan sama kaki nya di tarik sama art.

" Nanti phi jelaskan, yang penting kita harus mengamankan diri dulu, dibawah banyak dracula yang datang," bisik art.

Kit dan kana langsung mengangguk faham, mereka nurut apa kata art.

Sing membuka pelan tirai yang menutupi kaca jendela milik kana.

Dia bisa lihat banyak mobil yang datang dari bawah gunung.

" Art, mereka semakin banyak, aku harus ke lantai bawah membantu yang lain, aku titip kit ya," ucap sing pelan.

Sing mendekat ke arah kit lalu mengecup singkat bibir kit.

" Jaga diri, jangan sampai terluka, ingat kalau ada bahaya naluri vampire kit jangan di tahan, itu bagus untuk melindungi diri," ucap sing.

Sing mengusap pelan kepala kit lalu langsung keluar dari kamar kana.

Dia lihat di lantai bawah tepat nya di ruang tamu sudah banyak dracula yang berkumpul.

Belum ada kekacauan, mungkin mereka tengah bernegosiasi.

" Anak itu milik ku, aku yakin anak itu yang aku cari," ucap salah satu dracula.

" Maksud nya anak yang mana?" Tanya thong.

" Cucu mu!" Kesal fedric.

" Cucu ku ada dua, dan dua-duanya milik ku, bukan milik mu!" Sahut thong.

" Kau berani dengan ku?" Desis fedric.

" Aku akan mempertahankan apa yang menjadi milik ku, mereka keturunan ku sudah sewajarnya aku mempertahankan mereka," sahut thong.

" Oke kita bicarakan ini baik-baik, aku gak akan membuat kekacauan, apalagi menimbulkan korban disini, asal berikan cucu mu pada ku!" Tekan fedric.

Thong menghela nafas kasar lalu menatap grace.

" Papa tau yang dia maksud adalah kana, selama art tinggal disini kami gak pernah di ganggu," jelas thong.

" Ahh...jadi nama nya kana ya, sangat indah," kekeh fedric.

" Jadi gimana grace? Mau memberikan kana?" Tanya thong.

Taring Kecil  [ END ] SUDAH TERBIT✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang