🦇 32

3.5K 522 107
                                    

Kalau cerita ini menghibur. Tolong tinggalkan jejak!
Vote+komen biar aku nya senang.
⚠️Tidak menerima karya ku di plagiat dalam bentuk apapun! ⚠️

Happy reading




" Nurut sama phi, ini demi kebaikan kana."

" Jangan phi att, jangan kasih tau mereka, nanti kana semakin di kekang, kana sudah kehilangan semua teman kana, sekarang kana juga harus kehilangan kebebasan kana untuk bermain diluar?"

" Na ... Please phi mohon, di luar sangat berbahaya, dan kana belum bisa menjaga diri dari mereka," lirih art.

Mereka berdua lagi duduk di aliran sungai yang berada di dekat gunung, tempatnya aman karena disini banyak penjaga yang berlalu lalang

Luka di leher art sudah hilang, bekas cakaran kana di tangannya pun juga sudah hilang, hanya tersisa darah yang menempel di baju mereka berdua, art bersusah payah menghilangkan bekas darah tadi agar orang tua mereka tidak terkejut.

" Phi...kalau mereka tau kana pasti di kurung di kamar, kana gak boleh main keluar lagi."

Art menghela nafas kasar, nih bayi sadar gak si kalau dia dalam keadaan bahaya, bukan nya mikirin keselamatan malah mikirin soal main.

Tapi kana gak sepenuhnya salah, kana kesepian karena disini gak punya teman selain phi nya dan hewan peliharaan kakek nya.

" kana tau tadi kana hampir memangsa manusia? Kalau itu terjadi lagi gimana?" Tanya art.

Tangannya sibuk menggosok area dada kana yang masih berlumuran darah.

" Anggap aja tadi kana latihan menahan diri, bukti nya kana bisa nahan buat gak gigit manusia."

Art merengut sebal, leher nya sobek gara-gara siapa.
Di Bagian mana nya kana bisa menahan diri.

" Oke, kali ini phi turuti kemauan kana, hanya kali ini, kalau ini terjadi lagi phi langsung aduin ke kakek."

" Makasih phi att!" Pekik kana.

Seger banget na abis mam darah rusa dewasa.

" Kalau main harus di awasi gak boleh main sendirian, nanti phi suruh nambah penjagaan di dermaga, bisa-bisanya mereka menyusup kesini," gerutu art.

" Phi kenal mereka?" Tanya kana.

" Siapa yang tak kenal sama dracula itu, gak di kota gak di disini kerjaan nya ganggu," ketus art.

" Tapi mereka gak lukain phi att kan? Gak lukai kana juga."

" Belum aja na, mereka tuh licik."

Art menghela kasar saat noda darah di baju kana tidak bisa hilang.

" Lepas aja lah baju nya, biarin hanyut di sungai, ini air nya mengalir langsung ke laut, Nanti kalau di tanya bilang aja hanyut pas main air," ucap art sambil melepas baju kana.

" tapi taring sama mata kana gak bisa bohongin mereka, gimana dong?" Tanya art.

Kana juga bingung, butuh waktu berhari-hari untuk mengembalikan mata dan taring nya seperti semula.

" Bilang aja muncul lagi pas kana mimi darah tadi," ucap kana.

" Yasudah ayo, kita pulang sebelum di jemput papi," art membantu kana berdiri lalu mereka berjalan santai ke arah mansion.

***


" gimana luke? Apa kau menemukan sesuatu?"

" Maaf mew, sepertinya keluarga trai mengganti nama perusahaan mereka, aku masih mencari tau soal ini, aku curiga nama traicompany tiba-tiba lenyap, bahkan semua orang yang menanam saham di perusahaan itu juga kebingungan."

Taring Kecil  [ END ] SUDAH TERBIT✓Where stories live. Discover now