🦇 15

3.7K 577 159
                                    

Kalau cerita ini menghibur. Tolong tinggalkan jejak!
Vote+komen biar aku nya senang.
⚠️Tidak menerima karya ku di plagiat dalam bentuk apapun! ⚠️

Happy reading

" Kok mampir kesini?" Bingung kana.

Mew tidak menjawab pertanyaan kana, sebaliknya mew malah turun dari mobil lalu menutup pintu mobilnya dengan keras.

" Marah-marah terus heran kana." Ketus nya.

Kana menyandarkan tubuhnya sambil fokus menatap mew yang terlihat sibuk ngobrol dengan seseorang.

Gak lama ada satu orang lagi datang sambil mendorong motor sport keluaran terbaru dengan body yang jauh lebih keren dari motor milik smith, bahkan warnanya terlihat sangat elegan, hitam dengan sedikit polesan warna merah.

Kana yang melihat motor itu pun langsung keluar dari mobil lalu berlari kecil ke arah mew, kana mengusap body motor nya sambil tersenyum lebar mengabaikan mew yang memperhatikan nya.

" Helm nya ada dua sesuai ukuran yang anda mau, dan pelindung lutut dan siku nya bisa langsung di coba, kalau tidak cocok bisa langsung kami tukar."

Tanpa banyak bicara mew menarik tangan kana lalu mendudukan kana di atas kursi.

Kana sedikit bingung saat lutut dan siku nya di pakaikan alat pelindung.

" Apa rasanya nyaman dan pas?" Tanya orang tadi.

Kana mengangguk lucu, pas tidak kebesaran atau kekecilan.

" Uang nya sudah saya transfer, untuk surat kepemilikan nanti ada tangan kanan saya yang mengurus nya." Ucap mew.

Mew memasangkan kana helm, bentuk dan warnanya persis dengan helm miliknya, yang membedakan hanya ukuran.

" Tas nya lepas," perintah mew.

Kana nurut aja, dia nyerahin tas sekolahnya ke mew.

Mew balik ke mobil untuk menaruh tas kana lalu mengambil jaket kulit nya.

" Kebesaran om dokter!"

Mew diam sambil memakaikan kana jaket nya, setelah itu mew menggendong kana lalu mendudukan kana di atas motor nya.

Mew memasang helm nya lalu menarik tangan kana agar memeluk nya dari belakang.

" Kita naik motor? Wah kana senang om dokter!" Pekik kana.

Mew tetap diam membisu, dia mulai menyalakan motornya lalu mengendarai nya dengan sangat pelan.

Di balik helm nya mew tersenyum tipis, dia bisa mendengar celotehan kana yang cukup keras, kadang kana tertawa heboh atau menyanyikan lagu yang tidak mew ketahui judul nya.

Membawa kana memutari ramainya kota bangkok, sampai akhirnya mew membawa kana pulang ke mansion nya.

Pak calon bini mu ketinggalan!

" Mamah!" Teriak kana pas melihat tul yang tengah berdiri di halaman mansion dengan wajah yang terlihat gelisah.

" Yatuhan kana, mamah panik nak, mamah khawatir kana kenapa-napa." Lirih tul.

Taring Kecil  [ END ] SUDAH TERBIT✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang