34

16.4K 2.4K 145
                                    

Halo semuanya sehat kan? sehat dong pastinya, tetap jaga kesehatan dan tetap semangat.
Typo tandai ya supaya bisa langsung diperbaiki

###

"Paman," ucap Jovan dan si kembar secara bersamaan.

Hector tentu saja tidak menanggapi panggilan dari para keponakannya.

Hugo menghela nafas untuk menenangkan dirinya. Ia tidak boleh terpancing emosi dengan ucapan sang kakak, ia tahu jika saat ini kakaknya sedang emosi, jadi ia tidak boleh juga emosi, yang ada, nanti tidak akan ada habisnya. Tapi sebenarnya, ia merasa senang, kakaknya terlihat benar-benar bisa menerima Vallen dan marahnya sang kakak karena mendengar kondisi Vallen. Itu menunjukkan bahwa, Hector peduli dan sudah dipastikan sangat menyayangi Vallen. Sepertinya posisi Vallen cukup penting jika dibandingkan dengan anaknya yang lain.

"Kakak, duduklah dulu. Lalu bicarakan semuanya dengan kepala dingin."

Hector memberikan tendangan sekali lagi sebelum berjalan menuju sofa, dimana keponakan yang lain sedang duduk.

Hugo berdiri dan ikut menyusul dan duduk di samping sang kakak.

"Aku tidak menyangka, Kakak akan datang secepat ini."

Hector diam tidak menjawab tapi ia menatap datar dan dingin ke arah adiknya. Hugo tentu saja berpura-pura tidak melihat tatapan sang kakak. Ia sudah biasa menghadapi temperamen kakaknya yang tidak menentu. Jika di lawan, bukannya mereda malahan akan semakin bergejolak. Mungkin inilah yang membuat Hugo terlihat sedikit lembut jika di bandingkan dengan kakaknya. Sedari kecil ia terbiasa membujuk sang kakak. Walaupun sebagai adik, tidak dipungkiri akan ada saatnya ia sangat suka menggoda kakaknya. Menurutnya, sang kakak terlalu kaku dan dingin. Tapi, Hugo tahu dengan jelas, sifat kakaknya akan berubah lembut dan penyayang jika di hadapkan dengan orang yang disayangi. Jika mengingat ini, Hugo hanya bisa menghela napas panjang.

"Bagaimana caramu membereskannya?"

"Sangat to the point sekali," cibir Hugo.

Hector semakin menatap tajam adiknya.

"Baik, baik, aku sudah mengurusnya. Tapi aku tidak bisa menggunakan cara yang biasanya, bagaimana pun, dia tetaplah ibu kandung Vallen. Aku masih harus memikirkan perasaannya. Aku tidak bisa menyingkirkannya begitu saja. Aku hanya bisa menggunakan jalur hukum. Aku menjeratnya dengan pasal percobaan pembunuhan."

"Ini cara terbaikmu?"

"Menurut Kakak, apakah ada cara lainnya? Kita masih harus memikirkan perasaan Vallen, Kak."

"Hm."

Hector berpikir, memang ini cara yang terbaik untuk menangani masalah ini. Jika saja Melani bukan ibu Vallen, sudah dipastikan ia akan berakhir lebih buruk.

"Jika tidak bisa menjaganya, berikan saja padaku," ucap Hector.

"Paman," peringat si kembar.

"Apa?" tantang Hector.

"Jangan berpikir paman bisa membawa Vallen."

"Apa menurutmu paman tidak bisa?"

"Paman ingin mencoba?"

Si kembar secara bersamaan mengambil pistol entah darimana dan mengarahkannya secara serempak ke arah sang paman.

"Kalian pikir, aku akan takut?" Hector masih duduk dengan tegak, tidak menunjukkan ketakutan sama sekali. Padahal, moncong pistol sudah di acungkan secara langsung ke arahnya, bukan hanya satu tapi tiga sekaligus.

Hugo menghela napas lelah, anak kembarnya memang tidak kenal takut. Sekalipun harus berhadapan dengan kakaknya yang terkenal sangat dingin dan tidak kenal ampun. Walaupun, harus ia akui, anak kembarnya mungkin tidak jauh berbeda dengan sang kakak. Apalagi setelah kepergian sang istri, si kembar terlihat semakin dingin dan acuh tak acuh. Barulah setelah kehadiran Vallen, si kembar terlihat lebih hangat dan memiliki banyak emosi. Hanya Vallen yang bisa meluluhkan sifat dingin si kembar, ah sekarang ditambah dengan Hector, kakaknya. Untuk si sulung, temperamennya lebih mirip Hugo. Tapi sebenarnya, semua Martinez terkenal sangatlah dingin dan berwibawa bagi orang luar. Aura mereka bisa membuat orang berkeringat dingin hanya dengan satu lirikan mata. Meskipun terlihat berlebihan, ini bukanlah hanya omong kosong, Martinez akan mengunci sasarannya dan mereka tidak akan melepaskan mangsanya.

Another Cannon FodderWhere stories live. Discover now