36

15.6K 2.2K 136
                                    

Halo semuanya sehat kan? sehat donk.

Typo tandai ya supaya bisa langsung diperbaiki

###

Vallen mencoba membuka matanya yang terasa sangat berat, tubuhnya pun terasa sangat lemas, dadanya terasa sakit dan sesak, untuk bernafas pun benar-benar sangat sulit. Setelah berjuang, akhirnya Vallen bisa membuka kelopak matanya secara perlahan, apa yang ia lihat hanyalah buram. Ia lupa, tanpa kacamata, penglihatannya akan terlihat samar-samar. Disaat seperti inilah, Vallen merasa sedih dan kesal dengan kondisi matanya, karena sekarang sekujur tubuhnya benar-benar sangat tidak nyaman, pernapasannya sangat sesak dan sulit, ditambah penglihatannya kabur. Tidak ada bagian dari tubuhnya yang terasa tidak nyaman.

Jovan yang pertama kali melihat pergerakan kelopak mata Vallen, ia berjalan dengan cepat menuju ranjang Vallen terbaring. Ia  menunggu dengan sabar, melihat Vallen yang sepertinya sedang berjuang untuk membuka matanya.

Pergerakan Jovan tentu saja menarik perhatian Hugo dan yang lainnya. Jadi mereka juga ikut berdiri mengelilingi ranjang Vallen. Mereka semua dengan tenang menunggu Vallen membuka matanya. Di saat mereka melihat Vallen membuka matanya, mereka semua akhirnya bisa menghela nafas dengan lega. Raga dengan cepat menekan tombol merah di samping ranjang untuk memanggil dokter.

Pandangan Vallen terlihat linglung tidak fokus dan wajahnya pun terlihat sangat tidak nyaman

"Vallen bisa dengar ayah?" tanya Hugo dengan pelan.

Vallen tentu saja mendengar pertanyaan sang ayah tapi mulutnya benar-benar terasa keluh, ia tidak mempunyai energi untuk membalas ucapan sang ayah. Jadi, ia hanya bisa sedikit menolehkan wajahnya ke arah sumber suara yang ia yakini sebagai sang ayah. Ia hanya bisa melihat samar-samar bayangan orang-orang yang berdiri mengelilingi ranjangnya. Vallen yakin saat ini, ia pasti ada di rumah sakit.

Hugo dan yang lainnya tentu saja merasa cemas karena melihat Vallen yang tidak menjawab ucapan Hugo. Tapi mereka tidak bisa terburu-buru, Vallen baru saja melewati masa kritis.

Tidak lama, dokter masuk dan langsung memeriksa keadaan Vallen.

Raga mengambilkan kacamata dan memasangkannya pada sang adik, setelah masker oksigen yang dipakai sang adik digantikan dengan nasal cannula.

Barulah setelah kacamata bertengger di hidung mancungnya, Vallen bisa melihat dengan jelas wajah ayah, paman dan semua kakaknya. Mereka semua berdiri mengelilinginya, Vallen benar-benar merasa terharu, ia tidak mengira jika semua keluarganya akan menunggunya.

"Syukurlah, pasien sudah sadar, dengan sadarnya pasien keadaan berbahaya benar-benar sudah terlewati, langkah kita selanjutnya adalah untuk pemulihan. Saat masa pemulihan, pasien harus benar-benar dijaga dengan ekstra dan asupan makanannya juga harus diawasi dengan ketat. Jadi di saat seperti ini, dimohon kerjasama keluarga untuk bisa menjaga dan mengawasi pasien.  Emosi pasien juga harus senantiasa dijaga supaya tetap stabil. Emosi pasien dalam masa pemulihan harus selalu tentang."

"Pasien masih mengalami kesulitan bernapas, jadi saya akan tetap memasangkan alat bantu pernapasan sampai pernapasan pasien benar-benar kembali normal. Dan saat ini, kondisi pasien masih lemah, mungkin semua anggota tubuhnya juga terasa sangat tidak nyaman. Tapi nanti kondisinya akan berangsur-angsur membaik, jadi  dimohon kesabaran keluarga untuk menemani pasien. Untuk saat ini, mungkin pasien belum mempunyai banyak tenaga untuk diajak berbicara. Jangan dipaksakan, nanti jika tenaganya sudah mulai pulih, pasien akan mulai bisa berbicara lagi. Kondisi ini normal, tidak perlu khawatir, untuk beberapa jam ke depan pasien akan bisa berbicara dengan normal lagi walaupun mungkin pelan."

Setelah mendapatkan banyak informasi dari dokter, dokter juga memberikan beberapa saran dan arahan, serta beberapa kata yang mungkin bisa membantu pasien untuk lebih bisa cepat pulih. Setelahnya, dokter pamit, nantinya setiap satu jam akan ada dokter ataupun perawat yang mengecek secara rutin keadaan pasien.

Hugo mengelus dengan lembut kepala anak bungsunya, saat ia melihat keadaan Valen sebelumnya, jantungnya seperti mencelos tapi pikirannya masih rasional. Jadi ia bisa dengan cepat membawa Vallen ke rumah sakit tapi setiap membayangkan itu, ia benar-benar tidak mau melihat Vallen seperti itu lagi. Ia akan memperingatkan dengan keras pada para maid yang memasak, supaya tidak ada udang ataupun bahan yang mengandung udang di dapur, semua yang berbau udang harus disingkirkan. Melihat reaksi alergi Vallen yang benar-benar sangat parah pada udang, ia tidak bisa mengambil resiko.

Hector melihat keponakannya yang saat ini berwajah pucat terbaring lemah di atas ranjang. Padahal baru berapa hari ia kembali ke luar negeri tapi ia sudah mendapatkan kabar jika ponakannya ini mengalami keadaan yang sangat berbahaya yang sangat mengancam nyawa. Jadi setelah mendengar kabar itu, tanpa pikir panjang, ia langsung menaiki pesawat pribadinya untuk langsung meluncur ke negara ini, meninggalkan urusan yang seharusnya ia selesaikan. Tapi ia benar-benar ingin melihat Vallen terlebih dahulu, setelah memastikan keadaan keponakannya menjadi baik,  barulah ia bisa kembali dengan tenang.

Disaat seperti ini, Hector merasa kacamata yang dipakai keponakannya terlihat sedikit mengganggu. Jika biasanya, sang keponakan akan terlihat manis saat memakai kacamata, tapi di saat seperti ini Hector pikir, pasti Vallen akan merasa tidak nyaman saat diharuskan memakai kacamata untuk membantu penglihatannya. Setelah Hector kembali ke luar negeri, ia akan langsung mencari dokter mata terbaik yang bisa menyembuhkan penglihatan keponakan kecilnya ini. Ia mempunyai koneksi yang sangat luas, jadi seharusnya ia bisa menemukan dokter terbaik. Bila perlu di negara bagian manapun, ia akan mencari dan ingin menemukan dokter yang bisa mengobati mata ponakannya, supaya bisa melihat dengan normal kembali. Ia akan mendiskusikan ini pada Hugo. Ia tahu jika Hugo telah memikirkan cara ini, ia juga tahu jika adiknya saat ini masih mencari dokter terbaik untuk menyembuhkan mata anaknya. Jadi Hector akan membantu adiknya dan tidak ada salahnya juga membantu keponakannya sendiri. Padahal ia baru sebentar menghabiskan waktu bersama dengan Vallen, tapi ia sudah sangat peduli pada Vallen. Ia sangat marah saat mendengar Vallen dirawat di rumah sakit, jadi ia melampiaskannya pada Hugo, adiknya. Karena adiknya itu, tidak bisa menjaga Vallen dengan baik. Ia berjanji, jika Hugo tidak bisa menjaga Vallen dengan baik lagi. Mungkin, ia benar-benar akan melakukan apa yang diucapkannya yaitu, ia akan membawa Vallen pergi. Walaupun ia harus menghadapi si kembar.

Hugo membujuk Vallen untuk kembali beristirahat, meskipun Vallen belum lama tersadar, tapi anaknya  masih membutuhkan banyak istirahat. Yang terpenting, Vallen sudah tersadar dan itu sudah  melegakan Hugo dan lainnya. Jadi, Vallen memerlukan istirahat yang cukup untuk memulihkan tenaganya.
Lagi pula, saat ini Vallen tidak bisa diajak bicara. Mereka juga bisa melihat jika pernapasan Vallen masih terlihat belum normal. Mereka berharap, setelah istirahat, kondisi Vallen bisa menjadi lebih baik.

Arga mengelus punggung tangan adiknya yang terbebas dari infus, tindakan ini dimaksudkan untuk membuat nyaman sang adik.

Hugo terus mengelus kepala Vallen dengan lembut sampai anaknya itu kembali tertidur.

Untuk sementara ini Hugo dan yang lainnya tidak akan memberitahu Vallen jika Melani mereka laporkan ke polisi atas kasus percobaan pembunuhan. Saat ini, ketenangan sangat dibutuhkan Vallen, Vallen belum boleh berpikir yang terlalu berat. Bagaimanapun, Melani tetap ibu Vallen, pasti Vallen akan memikirkannya. Jadi untuk kedepannya, mungkin tidak akan ada yang menyinggung tentang soal makanan yang menyebabkan kondisi Vallen saat ini.

Hector menyaksikan perlakuan adiknya pada Vallen. Ia merasa jika kehadiran Vallen benar-benar mengubah atmosfer di keluarga Martinez. Mungkin dirinya juga ikut terpengaruh, pikirnya. Tapi ini bukan sesuatu yang buruk dan ini tidak membawa dampak yang merugikan, malahan mungkin menyenangkan?

####

Vallen double up sesuai janji Inay, untuk menemani malming kalian, hehe.

Tapi masih nunggu kah? Yang masih belum tidur, absen yuk.

Terima kasih banget buat pendapat kalian ya. Vote dan komen kalian semangatku, eaaaa 🤣🤣🤣

Masih kurang?
Besok, tidur dulu 😂

23 September 2023.

Another Cannon FodderWhere stories live. Discover now