38

15.6K 2K 86
                                    

Semuanya sehat kan sehat dong semuanya jaga kesehatan ya perbanyak air minum karena saat ini cuacanya benar-benar sangat panas banget. Tidak siang ataupun malam.

Typo tandai ya supaya bisa langsung diperbaiki

###

Vallen telah dipindahkan ke ruang rawat VVIP yang dimiliki khusus oleh Martinez di rumah sakit ini. Ruangannya sangat luas dan bisa menampung semua anggota Martinez di sana. Dengan keberadaan mereka semua di satu tempat, ruangan itu  sama sekali tidak terlihat sesak, karena ruangan itu benar-benar dibangun khusus untuk keluarga Martinez atau mungkin lebih tepatnya untuk Vallen.

"Apakah Paman akan pergi sekarang?" tanya Vallen dengan pelan, ia merasa sedih, padahal ia baru sebentar bertemu sang paman tapi sang paman mengatakan harus segera kembali. Jujur, Vallen masih belum merasa puas menghabiskan waktu bersama sang paman. Tapi ia juga tidak bisa menahan sang paman untuk terus di sini, ia melihat jika urusan sang paman saat ini terlihat sangat mendesak dan tidak bisa ditunda. Sebenarnya, ia bersyukur, pamannya sudah meluangkan waktu sibuknya untuk datang dan melihat keadaannya tapi ia masih ingin terus menghabiskan waktu dengan sang paman.

"Paman harus kembali," meskipun Hector sama enggannya, ia benar-benar harus kembali, ada sesuatu yang harus ia urus dan tidak bisa ditunda lagi. Ia sudah mengulur waktu, untuk bisa datang ke sini. Jadi, ia tidak bisa menunda-nunda lagi urusannya, ada sesuatu yang penting yang tidak bisa ia tinggalkan terlalu lama.

"Baiklah, terima kasih, Paman sudah menyempatkan waktu untuk datang, hati-hati di jalan."

"Lain kali, perhatikan makanan sebelum memakannya," dengan kaku, Hector mengelus kepala sang keponakan.

"Baik, Paman." Vallen menikmati perlakuan sang paman.

Setelah berpamitan pada Vallen, Hector langsung pergi, ia tidak mau membuang waktunya lagi untuk berpamitan pada adiknya maupun keponakan yang lain. Menurutnya, mereka tidaklah penting, ia sudah cukup bosan melihat wajah mereka

Hugo hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan pelan melihat perlakuan sang kakak yang sangat berbeda kepadanya dan anaknya yang lain. Ia tidak merasa marah, ia malah melihat, kakaknya sangat lucu dan ingin menggodanya, tapi saat ini bukan waktu yang tepat untuk menggoda dan menunda waktu sang kakak. Kakaknya memang harus segera kembali. Jadi ia tidak bisa menunda-nundanya.

"Belum mengantuk?" tanya Jovan, walaupun sekarang belum jam waktunya tidur Vallen yang biasanya tapi saat ini kondisi Vallen masih memerlukan banyak istirahat.

"Sebentar lagi, Kak."

"Oke, Kakak temani, ya."

Pintu diketuk, Hugo mempersilakan untuk masuk, seorang pria berseragam hitam masuk yang merupakan salah satu tangan kanan Hugo yang setia dan orang  kepercayaannya. Pria itu mendekat ke arah Hugo dan membisikkan sesuatu ke telinga sang tuan. Ekspresi Hugo seketika terlihat sangat dingin dan sorot matanya sangat tajam tapi itu hanya terjadi sesaat. Jadi Vallen yang melihatnya, berfikir jika mungkin ia salah melihat,  ayahnya tidak pernah menunjukkan ekspresi seperti itu saat di hadapannya.

"Vallen, Ayah akan keluar sebentar, ya. Ada urusan yang harus Ayah selesaikan. Jaga adik kalian," ucap Hugo sembari mengelus kepala sang anak.

"Iya, cepat kembali, ya, Yah."

"Oke."

Sebelum keluar, Hugo memberikan lirikan pada si kembar dan si sulung. Mereka yang mendapatkan kode dari sang ayah dengan ringan menganggukkan kepala tanda mengerti.

Hugo keluar dari ruang perawatan Vallen. Ekspresinya langsung berubah sangat dingin, auranya juga sangat menyeramkan, membuat para bodyguard yang berada di belakangnya merasa merinding.

Another Cannon FodderWhere stories live. Discover now