49

11.5K 1.6K 77
                                    

Halo halo, apa kabar?
Inay harap semuanya baik dan sehat ya.

Typo tandai ya supaya bisa langsung diperbaiki.

###

Setelah mendengar penculikan Vallen, Hugo dan semua anaknya langsung melacak keberadaan Vallen. Hugo sudah menebak akan ada kemungkinan seperti ini. Jadi, ia sudah memakaikan berbagai alat pelacak di tubuh bungsunya. Tapi bisa dilihat jika semua alat pelacaknya tersebar ke segala penjuru.

Sepertinya kali ini, musuhnya cukup pintar. Mereka pasti ingin mengecoh perhatian Hugo dan lainnya, supaya tidak bisa fokus.

Hugo merasa tertipu dan marah. Bagaimana bisa, musuhnya terlihat sangat tidak sabar. Baru beberapa hari, ia mengumumkan secara resmi keberadaan anak bungsunya. Musuhnya sudah mengincar anaknya dan sepertinya merencanakan ini secara matang dan sangat tersusun rapih tanpa Hugo sadari.

Padahal Hugo telah memerintahkan para bawahannya untuk terus mengawasi gerak gerik mereka. Sepertinya, ia sedikit terkecoh.

Setelah diselidiki, rencana ini melibatkan beberapa organisasi yang bisa dikatakan aliansi beberapa mafia yang mungkin memiliki dendam terhadap Martinez.

Tapi Hugo tidak menyangka, jika anak Gerald juga ikut dibawa bersama Vallen. Hugo menerima telepon dari Gerald yang menawarkan bantuan dan kerjasama dalam mencari Vallen dan Ryan. Hugo tentu saja tidak menolak, lebih banyak orang, akan lebih cepat menemukan anaknya. Untuk kali ini saja, Hugo mau bergabung dengan Gerald.

Gerald juga bukan orang yang bersih sepenuhnya. Ia mempunyai bisnis di dunia bawah. Jadi bisa dikatakan, Gerald juga merupakan mafia yang terlihat sangat bersih dan tidak diketahui banyak publik. Hanya orang-orang tertentu yang mengetahui jika Gerald sama terlibatnya dengan dunia bawah.

Hugo menghela nafas panjang, setelah mendengar Vallen hilang. Si kembar langsung pergi mencari adik mereka. Hugo tidak terlalu khawatir dengan si kembar. Ketiganya sudah sangat terlatih. Hugo juga sudah menugaskan bodyguard untuk ikut bersama si kembar.

Untuk Jovan pun sama, si sulung langsung bergerak dan mencari keberadaan sang adik. Ia unggul dalam bidang IT, jadi Jovan langsung melacak titik-titik yang merupakan sinyal dari alat pelacak yang sebelumnya dipasangkan di tubuh sang adik. Ia memperkirakan titik mana yang sebenarnya Vallen berada.

Ada satu hal lagi, Hugo seketika merasa sangat pusing dan mungkin akan membuatnya berkeringat dingin yaitu, kakaknya, Hector, yang saat ini sudah berada di dalam perjalanan pulang.

"Aku menemukannya!" ucap Jovan

"Benarkah?"

"Aku yakin, Yah. Lihat titik ini, titik ini bergerak sangat lambat dan terlihat hati-hati kadang juga berhenti tapi saat ini terus bergerak. Jadi, pasti ini Vallen."

"Beritahu si kembar dan juga Gerald. Kita akan langsung menuju ke sana, lebih cepat lebih baik. Sekarang kita bergerak, tidak perlu membuang waktu lagi."

Jovan langsung mengirimkan lokasi ini pada si kembar dan juga tidak lupa pada Gerald. Setelahnya, Hugo, Jovan dan semua bodyguard Martinez dan orang-orangnya, bergeraklah cepat menuju titik yang telah diyakini Jovan merupakan keberadaan Vallen berada saat ini.

Telepon bergetar, Hugo melihat nama sang kakak tertera di layarnya ponselnya.

"Halo, Kak."

"Kamu sudah menemukannya?" tanya Hector dengan ada yang sangat dingin.

"Sudah, akan aku kirimkan titik lokasinya sekarang. Jadi, Kakak langsung bergerak ke sana saja. Aku dan yang lainnya sedang menuju ke sana."

"Baik, prioritaskan Vallen tidak terluka."

Another Cannon FodderWhere stories live. Discover now