40

15.8K 1.8K 101
                                    

Halo semuanya, sehat, kan?
Sehat donk pastinya.

Typo tandai ya supaya bisa langsung diperbaiki.

###

Kondisi Vallen berangsur-angsur membaik dan setelah perawatan yang intensif. Hari ini, Vallen akhirnya diperbolehkan untuk pulang. Tentu saja, sang dokter sangat mewanti-wanti, agar Vallen lebih memperhatikan makanan yang akan dikonsumsi, karena alergi Vallen bukan sesuatu yang sepele. Dan keberuntungan tidak selalu datang.

"Baik, Dok, terima kasih."

"Tidak perlu berterima kasih, sudah keharusan saya untuk memberikan perawatan yang terbaik untuk pasien."

***

Vallen pulang ke mansion Martinez setelah dirawat di rumah sakit seminggu lebih, ayah dan semua kakaknya datang untuk menjemputnya pulang. Vallen merasa sangat senang, ia benar-benar menemukan kehangatan di keluarga Martinez.

"Ayah tidak ke kantor?"

"Tidak, hari ini, Ayah ingin menemani putra bungsu Ayah. Apakah Vallen tidak senang? Jika tidak senang, Ayah akan pergi ke kantor saja," ucap Hugo, sebenarnya ia hanya ingin menggoda anak bungsunya.

Vallen dengan malu-malu memegang ujung baju sang ayah, "Tentu saja Vallen merasa senang, Ayah jangan pergi, ya. Hari ini, temani Vallen."

Hugo tidak bisa menahan untuk tidak tertawa kecil. Ia dengan lembut mengelus pucuk kepala anaknya. Vallen tentu saja menikmati perlakuan sang ayah.

"Kak Jovan juga tidak ke kantor. Hari ini, kita akan menghabiskan waktu bersama."

"Benarkah?"

"Tentu saja," jawab Jovan.

"Kakak-kakak, juga?" tanya Vallen, yang ditunjukkan pada ketiga Kakak kembarnya.

Si kembar dengan kompak menganggukkan kepala. Vallen tersenyum dan merasa sangat senang.

***

Tanpa terasa, saat ini sudah waktunya untuk makan siang. Semuanya makan di meja makan dengan suasana yang sangat hangat. Baik maid ataupun bodyguard, semuanya merasa sangat senang atas kepulangan tuan bungsu mereka. Tanpa kehadiran sang tuan bungsu, mansion terlihat sangat sepi dan sunyi. Sangat berbeda jika ada tuan bungsu mereka. Sebelumnya, mansion Martinez sangat tenang, dingin dan terkesan sangat monoton. Setelah kehadiran si tuan muda bungsu, suasana mansion Martinez terasa lebih hangat. Para tuan mereka yang sebelumnya sangat dingin dan tidak banyak berbicara. Sekarang  terlihat lebih banyak bicara. Apalagi si kembar, yang sebelumnya benar-benar terlihat sangat dingin, sekarang terlihat memiliki banyak ekspresi dan terlihat sangat lembut pada Vallen. Semua itu, tentu saja juga memberikan efek pada penghuni mansion lainnya. Para maid dan bodyguard terlihat lebih santai, tanpa harus terus ketakutan saat menghadapi tuan mereka yang sangat dingin, karena mereka takut akan melakukan kesalahan.

Di meja makan, sudah tertata rapih berbagai makanan. Tapi untuk hari ini, tidak ada ayam balado kesukaan Vallen seperti biasanya.

Vallen menatap meja makan karena merasa ada yang kurang. Ayam balado merupakan menu favoritnya, yang setiap ia makan ,pasti akan ada di meja makan. Tapi hari ini, ia tidak melihat menu favoritnya itu di atas meja.

Hugo yang menyadari ekspresi sang anak hanya bisa tersenyum geli

"Hari ini, tidak ada ayam balado, kita akan makan makanan yang lebih ringan dahulu. Vallen baru saja pulang dari rumah sakit. Jadi, Vallen harus menghindari makanan berat terlebih dahulu saat ini. Tidak apa-apa, kan?"

Vallen sudah menebak salah satu alasannya mungkin karena kesehatannya, ia juga baru pulang dari rumah sakit. Mendengar ucapan sang ayah, Vallen bisa memahaminya. Ia hanya merasa ada sesuatu yang kurang. Vallen tidak menolak untuk makan makanan yang lain, ia bukan anak yang pemilih, ia bisa makan apapun selain udang. Jika nanti kondisinya sudah stabil dan sudah sembuh dengan sepenuhnya, ia bisa memakan makanan favoritnya itu kembali.

Another Cannon FodderDonde viven las historias. Descúbrelo ahora