Twenty three.

4K 118 2
                                    

Okay sebelum tidur,
aku up dulu.

Happy Reading!💅

***

Lama memandang wajah sang suami yang begitu tenang dalam tidurnya, akhirnya kalea kembali di tarik oleh kenyataan bahwa pagi ini dia tidak bisa terus terusan bermalas-malasan seperti ini.

Kalea harus bangun dan beranjak dari kasur yang terasa nyaman ini, dia harus menyiapkan sarapan untuk mereka berdua, tidak lupa juga untuk sang satpam yang berjaga di bagian  gerbang rumah mereka.

Ketika tangannya yang baru saja hendak memindahkan tangan Arshaka, lelaki itu malah meracau tidak jelas

Seperti sedang bermimpi buruk?

Wajahnya sudah penuh oleh peluh yang datang entah dari mana, padahal ruangan kamar mereka memakai AC, apalagi hari masih begitu pagi untuk terasa gerah, Tetapi Arshaka sudah banjir keringat terlebih di bagian pelipis lelaki itu, apa mungkin dari mimpinya yang begitu buruk?

Beberapa kali terdengar Arshaka yang mengerang menyebut namanya, seperti orang yang tengah ketakutan.

Kalea tidak bisa membiarkan Arshaka tetap seperti itu, dia tidak tega. Dengan keberaniannya yang sedikit, nyaris tidak ada malah, akhirnya perempuan yang baru saja terduduk itu mengusap wajah arshaka lembut sembari mulutnya membisikkan kata penenang untuk sang suami yang terlihat gelisah dalam tidurnya

“Ssstt...aku disini” ujarnya mengelus lembut dada suaminya

Berharap dengan cara itu, kegelisahan yang di rasakan dalam mimpi Arshaka sedikit mereda.

Sedikit demi sedikit, Arshaka kembali tenang, tidur lelaki itu berangsur membaik, tidak gelisah seperti tadi, lalu kalea baru tersadar bahwa ketika tangannya yang hendak merapihkan rambut berantakan suaminya ketika tertidur itu merasakan hawa panas di sana

Dia tadi terlalu panik sehingga tidak terlalu sadar dengan suhu tubuh Arshaka yang terasa––panas.

Sangat panas untuk di katakan jika Arshaka panas biasa seperti biasanya.

Kembali mengecek dengan memastikan keadaan suaminya dengan telapak tangannya yang di tempelkan pada pelipis Arshaka, dan ya. Memang lelaki itu panas.

Bisa di katakan Arshaka sedang demam.

Hal itu membuat kalea kalang kabut sendiri, tidak tahu harus bagaimana, dia hanya sendiri di rumah besar ini, ya walaupun ada satpam yang bisa ia mintai tolong, tapi, meninggalkan Arshaka dalam keadaan seperti ini untuk memanggil pak Seno yang adalah satpam rumahnya itu rasanya tidak tega.

Saking paniknya kalea dengan keadaan suaminya, dia sampai melupakan keberadaan ponsel yang begitu bermanfaat jika sedang dalam keadaan genting seperti ini.

Kalea berusaha membangunkan Arshaka dengan sedikit menepuk pipi lelaki itu pelan, tapi memang dasarnya ia bodoh, karena itu terasa sia sia. Arshaka bukan butuh untuk di bangunkan di saat lelaki itu dalam keadaan sakit seperti ini, tetapi, lelaki itu butuh seseorang untuk membantunya bangun, dalam artian dia harus meminta pertolongan. setidaknya seorang dokter yang sudah ahlinya.

Sebenarnya terlalu lebay jika hanya untuk membangunkan Arshaka harus sampai memanggil dokter, dia saja yang terlalu panik! Arshaka hanya demam! Walaupun demam nya berhasil membuat kalea panik sih...tetapi ah sudahlah! Jangan di lanjut. Tidak penting!

ARSHAKAWhere stories live. Discover now