Fifty one.

2.6K 67 2
                                    

Happy Reading!💅


***

Maka disinilah kalea berada, di ruangan Arshaka yang luasnya bisa di perkirakan cukup untuk membuat tiga kamar luas sekaligus, juga ruangan yang menurut kalea begitu mewah dengan segala furniture yang melengkapi, serta beberapa perabot seperti rak tempat berkas-berkas yang tersusun rapih di tempatnya.

Ruangan ini sedikit membuatnya nyaman walaupun yang ada disini kebanyakan tentang pekerjaan, tentu saja. karena memang ini kantor kan, bukan rumah?

Dan, yang lebih membuatnya betah adalah, ruangan Arshaka yang di rasa tidak monoton. Ruangan yang di tempati suaminya ini sangat menggambarkan seorang Arshaka menurutnya. Kesan mewah namun tidak begitu sampai membuat mata silau. Entahlah!

“Makan dulu, okay?”

Untuk yang kesekian kali nya Arshaka berucap hal yang sama dan masih mendapat tanggapan yang sama pula sebagai jawabannya. Kalea hanya menggeleng seraya mengalihkan pandangannya ke arah jendela besar yang menampakkan beberapa gedung tinggi lainnya di luar sana. Ia masih enggan untuk membuka mulutnya dan lebih memilih untuk melihat pemandangan di luar sana melalui kaca jendela besar yang ada di ruangan suaminya.

Terdengar helaan nafas gusar dari sang empu, dan sedetik kemudian kalea dapat merasakan tubuhnya seperti melayang di udara lantaran Arshaka yang tiba tiba menggendongnya entah akan di bawa kemana.

Lelaki itu menggendong kalea ala bridal style sembari terus melanjutkan langkahnya menuju tempat yang akan ia tuju, tidak mengindahkan permintaan istrinya yang menginginkan untuk di turunkan dan beberapa kali melakukan serangan seperti memukul dada bidang Arshaka dengan tangan kecilnya sedikit kencang, –– Yang kalau Arshaka jabarkan rasanya tidak memberikan efek apapun, malahan geli yang ia dapatkan dari pukulan kalea terhadapnya.

“Turunin, Asha!” kalea sebenarnya kaget bukan main, bahkan perempuan itu sempat menegang tatkala Arshaka kembali membuatnya kaget untuk yang kedua kalinya hari ini. Namun, hanya selang beberapa detik sebelum kesadarannya kembali dan tersadar ia sedang berada di gendongan suaminya yang kini menampilkan raut wajah datarnya.

“Diam alea, kamu mau jatuh lalu menyakiti dia?” tanya Arshaka sembari melirik perut kalea sekilas

Bukan apa, kalea yang berada di gendongan nya tidak bisa tinggal diam dan terus bergerak brutal karena ingin di turunkan. Padahal Sebentar lagi mereka akan sampai di tempat yang ia ingin tuju.

Sesampainya Disana, Arshaka menurunkan kalea di atas ranjang dengan penuh ke- hati hati-an. mendudukkan sang istri seraya sedikit menyandarkan tubuh kecil itu pada beberapa tumpukan bantal yang sengaja ia susun untuk sang empu.

Ya. Arshaka membawa kalea ke dalam kamar yang berada di ruangannya. Ruangan yang sempat menjadi saksi gila nya ketika ia mabuk dan di nyatakan hilang kala itu.

Benar. Ketika ia begitu frustasi dengan keadaan rumah tangganya dengan sang istri yang terbilang banyak kesalahpahaman juga masalah di dalamnya.

Ia yang lebih memilih mengurung diri di sana, menenggak beberapa botol minuman alkohol berkadar tinggi itu sendiri. Tanpa ada yang menemani juga tanpa ada yang tahu keberadaannya. Kecuali Zio yang memang mengetahui ruangan tersembunyi itu. Bermaksud dengan begitu ia bisa sedikit melampiaskan rasa sesaknya kala melihat sang istri lebih dekat dengan lelaki lain. Membuat pemikirannya jadi banyak menduga duga dengan kedekatan mereka.

Kalea dan Ifan. Itu yang membuatnya semakin frustasi di kala rumah tangganya waktu itu belum juga menemukan titik terang. Dan malah di tambah dengan masalah itu, ––yang mana membuat ia semakin banyak berspekulasi yang tidak tidak terhadap istrinya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 10 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ARSHAKAWhere stories live. Discover now