Twenty Eight.

3.9K 104 2
                                    

Happy Reading!💅

***

Hari sudah pagi ketika kalea membuka kelopak matanya, perempuan itu mengerjabkan matanya guna menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retinanya

Setelah di rasa sudah tidak lagi silau dengan cahaya yang berasal dari lampu, juga sinar matahari yang masuk melalui celah jendela kaca akhirnya kalea dapat membuka matanya dengan sempurna

Perempuan itu terlonjak kaget ketika mendapati ruangan yang ditempatinya sekarang bukanlah kamarnya, Melainkan kamar tamu yang berada di lantai satu.

Sempat terdiam sejenak karena kalea sedang berusaha mengingat kejadian semalam, dan–– OH!!

Kalea langsung bergegas turun dari ranjang dan berjalan cepat keluar dari kamar tersebut, tidak ia pedulikan sandal rumahannya yang hanya terpakai satu di kakinya, perempuan itu terlampau buru-buru sampai melupakan keberadaan ponsel yang sedari tadi berdering

Kalea begitu cemas karena ia yang malah tertidur di kamar tamu, niat hati hanya ingin menenangkan emosinya karena kesal pada sang suami, akhirnya berakhir dengan ia yang malah tertidur di kamar tamu tepat di lantai satu yang jaraknya berbeda satu lantai dengan kamar utama.

Hhh!

Sembari berjalan menaiki anak tangga, tidak henti henti nya kalea mengumpat pada dirinya sendiri, bukan apa apa, tetapi sungguh! Semalam ia memang hanya berniat untuk menenangkan pikiran saja! Tidak lebih.

Tetapi, tidak ada yang tahu kan akhirnya bagaimana? buktinya, ia sendiri malah tertidur di sana. meninggalkan suaminya yang mungkin saja sulit untuk tidur.

Ketika akhirnya kalea sampai di depan pintu kamar mereka, perempuan itu menghela napasnya sejenak, guna menenangkan hatinya yang berdetak dua kali lebih cepat di pagi hari seperti ini

Di bukanya pintu itu pelan, berusaha untuk tidak mengeluarkan suara, dan begitu pintu sudah terbuka, hati kalea di buat mencelos seketika kala matanya melihat sesosok tubuh tegap suaminya yang masih terlentang dengan matanya yang terpejam, dan juga keberadaan kain yang kalea duga adalah baju miliknya yang kini berada di dekapan Arshaka.

Lelaki itu memeluk baju kalea. Erat. seolah itu adalah sosok kalea yang di peluknya.

Bulir bening turun begitu saja dari pelupuk mata kalea, perempuan itu menghampiri sang suami yang masih terpejam namun kelopak matanya masih bergerak pelan

Kalea menaiki ranjang keduanya pelan, dan dia duduk di samping sang suami, di usapnya pelan kelopak mata  yang sekarang terlihat sedikit berwarna hitam itu dengan lembut, sesekali kalea bergumam kata maaf persis seperti bisikan di telinga Arshaka.

Seraya mengamati wajah tenang suaminya itu dalam dalam, kalea sampai tidak menyadari bahwa sosok Arshaka kini sudah membuka matanya

Arshaka yang memang baru bisa tertidur satu jam yang lalu masih bisa merasakan sentuhan yang di berikan istrinya itu, dia membuka matanya untuk memastikan bahwa ia tidak sedang dalam mimpi

Begitu matanya terbuka, arshaka dapat melihat dengan jelas wajah kalea yang teraliri oleh buliran bening di pipi perempuan itu

“Alea” panggilnya sedikit serak khas orang bangun tidur

Kalea terlonjak kaget, dia baru menyadari bahwa kini Arshaka sudah membuka matanya, namun cepat cepat ia menyudahi keterkejutannya itu dan menatap pada manik tajam Arshaka

“Semalam tidak tertidur hmm?” tanyanya dengan jarinya yang masih mengelus kelopak bagian bawah Arshaka lembut

“Tidak kamu peluk. saya baru bisa tertidur pukul lima tadi” beritahunya seraya menatap manik kalea sayu

ARSHAKAWhere stories live. Discover now