Thirty Six.

3.2K 93 4
                                    


Happy Reading!💅

***

Arshaka masih belum juga membuka suara bahkan untuk sekedar basa basi sekalipun, lelaki itu masih betah terdiam seribu bahasa seperti ini dan membuatnya seakan bisu.

Bahkan setelah kejadian tadi pagi, sampai sore menjelang malam ini pun keduanya masih sama sama terdiam, tidak ada yang membuka percakapan terlebih dahulu baik dari kalea maupun dari Arshaka sendiri.

Kejadian Pagi tadi, memang sedikit awkward dan membuat mereka canggung, terlebih untuk kalea yang menyadari tindakan spontanitas gerak tubuhnya, dia sempat merutuki dirinya sendiri karena merasa terlalu lancang. Dan sempat berpikir Arshaka mungkin akan berpikiran yang macam macam.

Tetapi, jauh dari apa yang ia pikirkan itu, respon Arshaka justru datar datar saja dan terkesan masih acuh. Bahkan  setelah acara lelaki itu yang menangis pun Arshaka malah bersikap kembali dingin. mendiamkan kalea dan mengacuhkannya. Dan kalea dengan bodohnya ikut mendiamkan suaminya pula. Mereka saling mendiamkan satu sama lain yang mana malah menciptakan perang dingin antar suami istri itu.

Sebenarnya kalea sudah tidak tahan dengan suasana yang terkesan seperti perang dingin ini, Dia ingin menjelaskan dan menyelesaikan apa yang menjadi masalah mereka, tetapi Arshaka sepertinya enggan untuk itu, Lelaki itu malah menyibukkan dirinya di ruang Gym, berolahraga sampai akhirnya membuat lelaki itu tertidur akibat kelelahan.

Dan disinilah kalea sekarang. Di ruang kerja milik suaminya yang berada di sebelah kamar mereka, Memandangi wajah tenang Arshaka sembari jemari lentiknya mengusap penuh sayang pada mata sembab milik sang suami.

Lelaki itu banyak menangis hari ini.
Eh?! Atau Mungkin sedari semalam? Karena ketika Arshaka datang bersama Zio tadi pagi, mata Arshaka sudah sembab dengan penampilan Lelaki itu yang jauh dari kata baik-baik saja.

Tubuhnya yang sudah lemas akibat terlalu banyak minum alkohol dan membuatnya sampai harus muntah di kantornya seorang diri.

Untung saja Zio segera menemukan keadaan Arshaka yang lemas tak berdaya itu.

Ah! Kalea harus berterimakasih secara langsung pada lelaki kepercayaan suaminya itu.

Ketika sedang asik-asiknya melamun dengan pandangan yang senantiasa memandang lekat pada wajah tampan  Arshaka, Kalea di buat terperanjat ketika mata yang sedari tadi tertutup kini sudah menatapnya dengan pandangan sayu milik suaminya.

Sedetik kemudian kalea menjauhkan tangan yang masih bertengger di kelopak mata Arshaka karena takut membuat suaminya risih.

“Ma–maaf.” Ucapnya gugup tidak berani melihat netra legam milik sang suami

Arshaka hanya diam. Lelaki itu tidak berniat sedikitpun untuk mengucap sepatah kata barang untuk satu kata, membalas ucapan kalea dengan deheman pun tidak.

“Mau kemana?” Tanya Kalea ketika melihat Arshaka malah beranjak dari tidurnya dan berjalan hendak keluar.

“Ash–a” Ucap kalea tercekat kala melihat pintu sudah kembali di tutup.

Selalu begini. Ketika kalea hendak mendekatkan diri bermaksud untuk sekalian menjelaskan, lelaki itu sudah terlebih dahulu pergi. Menjauh darinya dan memang benar benar menghindari pertemuan keduanya.

Sedikit kekanakan karena selalu menghindar dari masalah, bukannya menyelesaikan Arshaka malah menambah dengan kerenggangan yang lain. Yang kini keduanya ciptakan.

ARSHAKAWhere stories live. Discover now