Mantra Cinta

119 40 6
                                    

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*
*
*
*
*

Gaun Ane memantul bertubi-tubi kala kaki gadis itu melangkah dengan teramat cepat. Bunyi sepatu tingginya tersamar dengan gema derap sepatu prajurit Solephim yang melangkah serempak. Menyamarkan kemunculannya yang secara tiba-tiba di tribune keluarga kerajaan.

Damian menyadari kehadiran Ane yang terengah-engah kembali duduk di kursi tamu kehormatan. Sang kakak tiri memperhatikannya dengan raut paling kebingungan yang pernah muncul dia perlihatkan. Gadis itu belum sempat menoleh, sibuk mengatur napas yang menderu saat ingar-bingar yang tercipta dari dram dan terompet malah semakin mengacaukan detak jantung.

“Semua baik-baik saja?” tanya Damian. Keningnya berkerut.

“Tidak.”

“Kenapa tidak?”

Ane terbelalak. Menoleh asal pada kakak tirinya. “Apa yang kau lakukan tadi?” terbata ia berbicara. Napas gadis itu masih tak beraturan.
“Di sini sangat panas dan aku tiba-tiba merasa agak haus. Jadi aku kembali ke kereta untuk mencari minum dan—”

“Kau apa?” Suara Ane meninggi.

“Aku meminum apa pun itu yang ada di tasmu. Rasanya aneh, apa itu sirop? Di mana kau membelinya?”

Ane membeku. Bergeming di tempat dengan bibir menganga kecil dan mata yang membelalak lebar-lebar. Napasnya yang tadi terengah kini tercekat. Mendengar apa yang baru saja Damian katakan membuat ia tak bisa merasakan sekujur tubuh sendiri.

“Aku—membelinya di pasar malam waktu itu.”

“Benarkah? Kapan? Sebelum membeli tas bapak-bapak itu?”

“Ya! Tepat sebelum aku membeli tas jelek itu!”

Damian mengedikkan bahu setelah menerima jawaban. Kembali fokus dan terlena dalam perade para prajurit Solephim yang meriah. Sementara Ane, ia sudah tidak bisa menikmati acaranya. Sama sekali. Batin dalam dirinya masih menolak untuk percaya bahwa ramuan cinta itu habis. Ia tidak akan mempermasalahkannya jika ramuan itu habis karena tumpah atau botolnya jatuh dan pecah. Tetapi ramuan cinta itu habis bukan karena cara-cara wajar tadi. Damian meminumnya. Seluruh isinya! Dan yang lebih buruk lagi, pemuda itu tadi mencium tangan Putri Loynith.


*
*
*

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
To Make A Goddess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang