Yang Lain Selain Kisah Cinta

95 18 6
                                    

Happy reading all!
*
*
*
*



Ane tidak pernah menyangka bahwa ia akan benar-benar mendapat kisah cinta yang baru. Apalagi kisah itu datang secepat ini tanpa aba-aba yang memperingati supaya ia setidaknya bisa bersiap-siap. Namun, mau dengan cara apa pun datang, kisah baru itu tetap berhasil menciptakan lengkung senyum merekah di bibir Ane yang kemerahan.

Sorot mata Evangelo benderang saat gadis dalam genggamannya itu kini telah berganti status menjadi seorang calon istri. Sang Adipati bangkit dari posisinya. Merengkuh tubuh Ane terburu-buru karena antusias yang menjalar. Rengkuhan itu terasa sangat lembut dan hati-hati. Terlebih saat Evangelo meraih wajah Ane mendekat. Hendak menyatukan wajah mereka dalam satu ciuman tanda pertunangan.

Mata ametisnya terbelalak sebelum itu terjadi.

Ia teringat akan sesuatu. Eros pernah bilang, Efek ramuan itu masih akan bertahan di bibirmu sampai kau mencium seseorang. Itu berarti setelah Evangelo mencium Ane, pria muda itu akan langsung terperangkap di dalam mantra cinta. Seperti Putri Loynith setelah menerima ciuman sapa dari Damian. Cinta mereka palsu. Ane sama sekali tidak menginginkan cinta yang palsu, walau ia adalah satu-satunya orang yang patut disalahkan atas terbentuknya cinta palsu di dalam pernikahan sang kakak tiri.

Ane cepat-cepat mengelak. Wajahnya berpindah dari hadapan calon suaminya dan memilih membenamkan wajah pada lekuk bahu sang adipati. Memeluk tunangannya alih-alih memberi ciuman penuh guna-guna. Tetapi bahkan pelukan itu telah membuat bisik-bisik para gadis lajang semakin kentara. Penuh dengki. Walau beberapa di antara mereka ada juga yang memasang raut penuh kekaguman atas lamaran yang terlihat sungguh ajaib ini.

Evangelo mendaratkan satu kecupan panjang pada dahi Ane sebagai gantinya. Ia berharap Evangelo tidak menyadari elakan itu dan tidak benar-benar menganggap Ane enggan menciumnya.

Loynith menghambur dari belakang. Memeluk adik iparnya erat setelah sang adipati melepas si calon istri dari dekapan. Bahkan Loynith tampak lebih bahagia dari si gadis yang bertunangan.

"Selamat atas pertunanganmu, Adikku. Kau pantas mendapatkan ini!" pekik sang Putri mematik tepuk tangan dari orang-orang yang menyaksikan.

Ane tersenyum simpul sebelum senyum itu berubah menjadi tarikan napas kecil saat Evangelo kembali meraih tubuhnya. Merangkul pinggangnya mesra. Sentuhan itu terasa selembut bulu dan senyaman baju hangat. Namun, Ane tidak merasakan sensasi yang sebenarnya ia inginkan.

Biasanya, perutnya akan terasa seperti digelitik dari dalam. Atau dadanya yang memanas dan detak jantung yang bertalu-talu cepat. Ia tidak merasakan itu sekarang. Padahal Ane sangat ingin. Bahkan saat tangan Evangelo semakin erat merangkul pinggangnya, Ane juga tidak merasakan sensasi apa pun di sana.

Suka tidak suka, sebenarnya Ane masih beranggapan bahwa semua ini adalah efek mantra pemikat yang Eros berikan. Meski pemuda itu bilang mantra pemikat tidak akan bekerja seperti mantra cinta. Tetapi Ane sudah terlanjur tidak mempercayai Eros. Jadi apa pun yang keluar dari mulut si ahli pelet selalu terdengar sebagai sebuah dusta. Apalagi dengan kepalanya yang masih mempertanyaan untuk apa Eros memberi mantra pemikat tempo hari.

Pesta kembali berlanjut dan musik mengalun di udara. Damian membawa istrinya berjalan ke tengah mozaik untuk berdansa, dan seperti biasa, dansa mereka romantis. Membuat siapa pun yang melihat mustahil untuk berpaling. Gaun sang putri berpendar di tengah serabut cahaya rembulan. Dia terlihat seperti dewi cahaya di tengah gulita malam yang pekat.

Evangelo menilik calon istrinya perlahan. Entah menyadari atau tidak tatapan Ane yang kosong karena pikiran-pikiran yang berkelebat memenuhi ruang kepala.

To Make A Goddess Where stories live. Discover now