The Beginning

3K 154 2
                                    

Happy reading!!


CW// Kissing

Pagi hari di kediaman Kenward terlihat seorang laki-laki dengan sorot mata yang tajam dan dingin sedang sibuk merapikan setelan kerjanya. Pagi hari ini sama seperti pagi sebelumnya, suasana hatinya sedang tidak baik-baik saja, bahkan sudah dari seminggu yang lalu dirinya uring-uringan karena suatu hal. Dia mencengkram erat dasinya yang sedang ia gunakan karena emosinya memuncak saat mengingat hal yang membuat suasana hatinya tidak karuan.

"Bara.."

Kepala laki-laki itu menoleh ke asal suara dan melihat seorang perempuan yang terlihat cantik walaupun hari masih pagi. Perempuan yang memanggil Bara tadi tersenyum tipis lalu berjalan mendekat ke arah Bara.

"Aku bantu ya." Bara berdiri menghadap ke arah perempuan yang lebih pendek darinya. Wajah dingin itu menatap dalam ke arah perempuan di hadapannya. Kaira Valerina, perempuan cantik yang sedang membantu Bara memakaikan dasi itu dan merupakan istri yang sangat dicintai oleh Bara Kenward. Perempuan ini juga yang membuat Bara uring-uringan selama seminggu ini.

"Udah selesai." Kaira mendongakkan kepalanya lalu memberikan senyuman tipis kepada Bara. Bara langsung menarik pinggang Kaira sampai Kaira memekik terkejut. Bara mendekatkan wajahnya ke arah Kaira membuat Kaira menelan ludah gugup.

"B-Bara, ini masih pagi." Kaira berusaha menahan Bara karena sekarang jam sudah menunjukan pukul tujuh pagi dan dirinya takut Bara terlambat pergi ke kantor.

"Memangnya kenapa kalau masih pagi, hm?" Suara berat milik Bara makin membuat Kaira gugup. Bara menatap dalam kedua bola mata Kaira dan semakin mendekatkan wajahnya sampai hidung mereka bersentuhan.

"Ini ucapan terima kasih aku." Setelahnya Bara langsung menyatukan bibirnya dengan bibir Kaira. Kaira langsung memejamkan matanya dan tangannya ditaruh di kedua bahu Bara dan ia memasrahkan bibirnya untuk dilumat oleh suaminya. 

Kaira mengerutkan keningnya saat merasa pangutan Bara semakin lama semakin kasar bahkan tidak memberikan kesempatan Kaira untuk mengambil nafas, sebelah tangan Bara menahan pinggang Kaira dan sebelahnya lagi mengelus perut Kaira yang ia ketahui ada buah hatinya disana. Gigitan Bara pada bibir Kaira membuat Kaira menggerang dan kesempatan itu langsung dimanfaatkan Bara untuk melesakkan lidahnya ke dalam mulut Kaira. 

Tubuh Kaira ditarik oleh Bara dan disudutkan di dinding samping mereka. Kaira merasa ciuman Bara pagi ini terlalu menuntut, Bara tidak biasanya begini. Bahkan saat Kaira membuatnya marah, Bara yang terkenal memiliki watak yang tempramen dan kasar akan memilih untuk menghindar dari Kaira agar ia tidak lepas kendali. Tapi kali ini Bara terlihat berbeda.

Kaira memukul bahu Bara pelan untuk memberinya kode agar Bara menyelesaikan ciuman mereka. Bara tidak langsung menyelesaikan ciuman, ia memberi gigitan pada bibir Kaira sampai Kaira memekik sakit. Kaira merasa bibir bawahnya sakit dan sepertinya berdarah. 

Bara menyelesaikan ciuman itu dan menatap Kaira yang meringis sakit, tidak ada rasa bersalah sama sekali di wajah Bara. Kaira menatap Bara dengan tatapan bertanya, dia bingung apa yang terjadi dengan Bara sampai-sampai ia sekasar ini. 

"Sakit, Bara." Kaira mengusap bibirnya yang berdarah sambil mengeluh sakit ke Bara.

"Maaf, di obatin aja nanti." Bara berlalu dari hadapan Kaira membuat Kaira bingung. Setelah berdiam sebentar, Kaira menyusul Bara yang tadi keluar kamar. 

Kening Kaira mengerut bingung saat Bara tidak berada di meja makan, bahkan sarapan yang dibuatkan oleh Kaira tidak disentuh sama sekali. Kaira berjalan ke depan dan melihat mobil Bara baru saja keluar dari gerbang rumah. Bara sama sekali tidak berpamitan dengannya bahkan tadi langsung meninggalkannya. 

Not My Fault - HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang