Wrong Choice?

1.2K 163 69
                                    

Happy reading!!

cw// blood

Di perjalanan menuju ke rumah sakit Kaira tidak henti-hentinya dirudungi rasa khawatir. Ia tidak buka suara sama sekali dari tadi karena mencoba untuk menghubungi Marco tapi panggilannya tidak diangkat membuat Kaira menghela nafas kesal.

Ia mendongakkan kepalanya dan menatap ke arah pemandangan diluar mobil. Ia rasanya ingin cepat-cepat untuk sampai di rumah sakit untuk memastikan kondisi Bara.

"Masih jauh ya?" Tanya Kaira pada sekretaris Bara yang ada di kursi kemudi.

Kaira menunduk lesu ketika melihat anggukan dari sekretaris Bara sebagai jawaban. Ia melirik ke arah ponselnya dan ternyata sudah 20 menit waktu berlalu, rumah sakitnya cukup jauh dari kota membuat Kaira bingung, pergi kemana Bara sampai sejauh ini? dan kenapa jalanan yang mereka tempuh semakin lama semakin sepi?

Setelah lampu hijau, mobil yang Kaira tumpangi itu berbelok ke kiri yang dimana sudah memasuki jalanan sepi.

"Ini sepi banget, memangnya ada rumah sakit disini?" Tanya Kaira tapi tidak di jawab oleh sekretaris Bara.

Kaira sudah merasa ada yang tidak beres, ia menghubungi Marco dengan mengirimkan lokasinya sekarang pada Marco.

Kaira sudah merasa ada yang tidak beres, ia menghubungi Marco dengan mengirimkan lokasinya sekarang pada Marco

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Mobil berhenti tiba-tiba setelah Kaira mengirim pesan pada Marco. Kaira mengedarkan pandangannya keliling dan tak lama datang segerombolan laki-laki mendekati mobil yang ditumpangi Kaira.

"Jalan sekarang, kenapa kamu malah berhenti?!" Teriak Kaira.

"Maaf, bu." Ucap sang sekretaris sebelum pintu mobilnya di buka paksa oleh segerombolan laki-laki tadi dan sekretaris Bara di seret keluar.

Kaira panik setengah mati apalagi ketika pintu mobil di sebelahnya di buka dengan paksa dan Kaira di seret untuk keluar juga.

"Apa-apaan? Kalian siapa hah?!" Teriak Kaira dengan panik saat dirinya di paksa keluar dari mobil.

Kaira memberontak tapi tangannya sudah dicekal oleh dua laki-laki berbadan besar.

"Lepasin! Lepasin akh-"

Lengan Kaira di tarik paksa oleh dua laki-laki itu sampai Kaira meringis sakit. Kaira menoleh ke belakang ketika mendengar ringisan dari sekretaris Bara serta bunyi pukulan yang bertubi-tubi.

"Jangan pukul dia! Kalian mau apa? Ini ambil semua yang kalian mau tapi biarin kami pergi." Ucapan Kaira tidak di gubris, tasnya malah dirampas dan di buang ke sembarang arah.

"Kita gak butuh uang lo, kita butuhnya lo buat dibawa ke bos kita."

"M-maksudnya?"

Kaira dipaksa masuk ke mobil yang akan membawanya entah kemana. Tasnya yang tadi ia sodorkan malah di rampas dan di buang entah kemana sehingga dirinya hanya membawa diri saja sekarang.

Not My Fault - HarutoDonde viven las historias. Descúbrelo ahora