Bound

1.5K 177 32
                                    

Happy Reading!!

Setelah hari dimana Kaira tau tentang semua yang disembunyikan oleh Marco tentang alasan kematian orang tuanya sampai kelakuan Alvaro, ia tidak pernah datang ke rumah sakit bertemu dengan Marco lagi. Kaira sempat di jelaskan oleh Bara tentang apa yang sebenarnya terjadi yang membuatnya shock tentang semua kelakuan Alvaro. 

Walaupun obrolan mereka masih menggantung tapi setidaknya Bara sudah membuat Kaira paham dengan situasi sekarang. Bara juga yang sibuk bolak balik rumah sakit dan apartemen. Kaira sudah tidak tinggal di apartemen yang lama untuk mengantisipasi Alvaro datang menemuinya akhirnya Bara membawa Kaira ke salah satu unit apartemen yang ia miliki untuk Kaira tinggal sementara karena Kaira tidak mau balik ke rumah.

Dan siang ini akhirnya Kaira memberanikan diri untuk datang ke rumah sakit untuk menemui Marco setelah ia melakukan check up dengan dokter Dias. Ia berjalan dengan langkah yang berat sambil menatap pintu ruang rawat Marco yang ada di ujung, entah kenapa setelah ia sampai disini ia merasa ragu menemui Marco mengingat hubungan mereka masih belum membaik. 

Tadi pagi ia sempat menyampaikan keraguannya kepada Bara tentang dirinya yang ingin menemui Marco tapi Bara mengatakan kalau Marco sudah lebih tenang walaupun Bara sendiri tidak tau apakah Marco masih marah atau tidak dengan Kaira.

Akhirnya Kaira sampai di depan pintu ruang rawat Marco, ia menghela nafas pelan untuk menenangkan dirinya baru setelahnya ia membuka pintu ruangan itu dengan perlahan. Kepalanya mendongak dan menatap lurus ke arah Marco yang juga sedang melemparkan pandangan ke arahnya, Marco segera mengalihkan pandangannya ke arah tab mengabaikan kehadiran Kaira.

Kaira melangkah masuk sambil menutup pintu ruangan, ia berdiri kaku sambil menatap Marco yang tidak menyapanya sama sekali. Kaira menelan ludah kasar lalu mulutnya terbuka untuk berbicara pada Marco, "Kak, gimana kondisi kamu?"

Tidak ada jawaban.

Marco fokus pada kegiatannya membuat Kaira hanya tersenyum lirih karena dirinya diabaikan. Memang hal ini yang Kaira bayangkan sebelum ia memutuskan untuk menjenguk Marco, Kaira sadar kalau Marco masih marah padanya tapi karena ia sudah terlanjur berada disini jadi ia putuskan untuk mencoba mengajak Marco mengobrol.

Kaira berjalan mendekat ke arah Marco dan duduk di kursi samping  Marco, ia menaruh tas yang berisi kotak makanan tadi di meja nakas dekat ranjang pasien. Kaira sempat memasak tadi pagi untuk Marco, pikirnya Marco akan bosan dengan makanan rumah sakit jadi ia memasak makanan kesukaan Marco dan di bawa kesini.

"Udah makan siang? Kalau belum mau makan pakai lauk yang aku bawa?" Tawar Kaira sambil melirik ke arah Marco tapi tetap saja Marco tidak menjawabnya.

"Kak..." Panggil Kaira dengan suara setengah putus asa. 

"Gak, gua udah selesai makan." Jawab Marco seadanya.

"Kamu masih marah?" Marco kembali diam mengabaikan Kaira dan dirinya sibuk dengan tab di depannya karena ia sedang mengurus beberapa dokumen yang diperlukan. Ia memang mengabaikan Kaira tapi kali ini bukan dengan sengaja, ia memang sedang fokus dan tidak bisa diganggu sekarang.

"Kak Marco." Marco memejamkan matanya sambil berdecak kesal, ia kesal mendengar nada suara Kaira yang melirih begini. Ia melirik ke arah Kaira lalu mengulurkan tangannya untuk mengelus pucuk kepala Kaira, "Sebentar, gua selesaiin ini dulu, nanti kita ngobrol."

Mendengar itu Kaira mengangguk mengerti dan hatinya sedikit lega karena Marco bersikap seperti semula lagi. Tak lama kemudian Marco meletakkan tab nya di meja nakas yang ada di samping ranjang pasien dan memfokuskan pandangannya ke arah Kaira.

Not My Fault - HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang