Life Goes On

2.1K 198 152
                                    

Happy Reading!!

Beberapa bulan telah berlalu dari insiden Kaira yang dibawa pulang oleh Bara dari tempat Alvaro. Kaira sempat dirawat di rumah sakit karena luka yang diperbuat oleh Alvaro dan pencobaan bunuh diri yang dilakukan oleh Kaira sendiri. Bara amat terpuruk saat itu, apalagi Kaira terlihat seperti orang linglung yang tak jarang menatap takut ke arah Bara atau pun Marco karena trauma yang dialami Kaira selama di tempat Alvaro.

Setelah luka fisik Kaira pulih, Kaira diperbolehkan pulang ke rumah dan Bara langsung membawanya ke tempat tinggal mereka dulu. Walaupun sedikit kesusahan mengurus Kaira yang kewarasannya hampir direngut oleh Alvaro tapi Bara berhasil menemani Kaira sampai ia pulih. Bara bahkan mencoba untuk memberikan waktunya lebih banyak pada Kaira dan tidak membiarkan Kaira merasa sendirian lagi karena tak jarang Bara di telfon oleh orang rumah untuk pulang karena Kaira yang histeris mencarinya.

Bara akhirnya memutuskan untuk kerja dari rumah saat kondisi Kaira belum stabil, ia sudah menjelaskan tentang kondisi Kaira pada Papa nya dan untungnya alasan tersebut dapat diterima oleh Papa nya. Bara juga menceritakan apa yang sudah Ivy lakukan pada dirinya dan Kaira membuat sang Papa marah besar dan memutuskan untuk membantu Bara mengurus kasus Ivy serta Alvaro agar mereka mendapatkan hukuman setimpal seperti apa yang sudah mereka lakukan pada anak dan menantunya.

Soal Ivy dan Alvaro? Bara menepati ucapannya pada Marco waktu itu kalau ia akan membuat keduanya mendapatkan hukuman yang pantas dengan apa yang mereka perbuat. Bara membantunya meluruskan soal hutang orang tua Marco dan Kaira pada Alvaro, kasus itu sudah ditangani oleh kejaksaan dan sedang di ulik lebih dalam lagi tentang surat perjanjian investasi serta tentang anak perusahaan Alvaro. 

Terakhir info yang Bara dapatkan kalau perusahaan induk milik Alvaro mengalami kerugian besar dan ia dilengserkan dari posisinya sebagai petinggi MH Company karena sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Begitu pun dengan Ivy, keluarga Bara benar-benar sudah putus hubungan dengan keluarga Ivy. Bara sempat mengunjungi Ivy seminggu setelah ia membawa Kaira pulang ke rumah, tidak ada perpisahan indah di antara mereka malah Bara membuat Ivy mengamuk hari itu karena Bara tidak menepati janjinya untuk membantu Ivy. Hal itu sengaja Bara lakukan agar Ivy tenggelam dalam emosi berharapnya lalu ia jatuhkan Ivy lebih dalam lagi sampai membuat perempuan itu tidak sanggup lagi mencapai ke permukaan kewarasannya. Walaupun itu tidak sebanding dengan nyawa anaknya yang di rengut oleh Ivy.

Bara tidak membicarakan soal perkembangan kasus Alvaro maupun Ivy pada Kaira karena ia tidak mau Kaira kembali mengingat dua manusia yang paling Bara benci itu. Mereka mulai menjalani hidup mereka dengan selangkah demi selangkah dan perubahan yang cukup besar terjadi pada rumah tangga Bara dan Kaira sekarang.

Banyak yang berubah terutama Bara, ia tidak lagi bersikap acuh dan dingin terhadap Kaira. Egonya yang setinggi langit itu sudah ia turunkan demi Kaira dan perlahan ia melihat Kaira mulai melunak padanya, Bara jadi bisa melihat binar kebahagiaan dari mata Kaira yang tidak pernah ia lihat selama mereka tinggal bersama. 

Jujur saja walaupun awalnya tidak nyaman tapi Bara merasa hatinya menjadi lega sekarang karena tidak ada lagi perasaan yang ia tahan di depan Kaira, ia melimpahkan semua perasaan yang ia rasakan pada Kaira karena pikirnya siapa yang akan tau sesayang apa dia dengan Kaira kalau tidak dia sendiri yang mengungkapkannya?

"Bara." 

Dari pantulan cermin di depannya Bara bisa melihat Kaira yang berjalan ke arahnya dengan wajah mengantuk. Bara segera membalikkan badannya untuk melihat Kaira secara langsung.

"Masih ngantuk ya? Tidur lagi aja kalau masih ngantuk." Kaira menggeleng pelan lalu mendongak menatap Bara yang ada di depannya. 

"Aku pengen sarapan bareng kamu."

Not My Fault - HarutoDove le storie prendono vita. Scoprilo ora