I Want You

2.5K 197 91
                                    

Happy Reading!!

CW// kinda 🔞 & violence (dikit aja segini 🤏)

"Bara, sakit! Lepasin!" Kaira memberontak saat Bara menyeretnya masuk ke dalam kamar mereka. Kaira bukan tidak tahu apa yang akan Bara lakukan, maka dari itu dia memberontak dan ingin menyelesaikan masalah mereka asal tidak di kamar.

"Masuk!" Bara bahkan menyentak tangan Kaira tanpa peduli Kaira hampir terhuyung jatuh. Kaira menatap ngeri ke arah Bara yang sekarang sudah di kuasai emosi.

"Bara, kita bisa omongin baik-baik, kamu jangan emosi begini." Ucap Kaira berusaha menyadarkan Bara agar tidak keterlaluan lagi terhadap dirinya.

Tapi terlambat, dirinya sudah di tarik masuk ke kamar dan pintu kamar mereka sudah di kunci. Kaira menatap takut ke arah Bara yang berjalan mendekat ke arahnya, tatapan mata Bara bahkan sudah terlihat kalau laki-laki itu sudah marah besar.

"Bara, sebenta-"

BUG!!

Kaira memejamkan matanya takut saat kepalan tangan Bara hampir mengenai dirinya dan ternyata Bara meninju tembok yang ada di samping wajah Kaira. Kaira tidak bisa menopang dirinya dengan benar setelah kejadian itu, ia rasa Bara akan menyakitinya lebih parah lagi dari kemarin-kemarin.

"Berani banget kamu kabur dan tinggal sama bajingan itu, udah sampai mana hubungan kalian, hm?" Ucap Bara dengan penuh penekanan.

Kaira menahan Bara yang semakin mendekat ke arahnya, tangan Kaira gemetar hebat dan juga tubuhnya meringkuk takut.

"Bara, aku minta maaf, tolong jangan begini..." Kaira memohon kepada Bara karena ia sangat ketakutan sekarang apalagi Bara kembali melayangkan kepalan tangannya di tembok dan Kaira menatap nanar tangan Bara yang terluka sampai berdarah.

"Tangan kamu luka..." Kaira menatap Bara dan kepalan tangannya secara bergantian.

"Harusnya ini dua kali kena di wajah kamu jadi bersyukur aku masih bisa nahan diri." Bara berkata begitu lalu segera berlalu dari hadapan Kaira yang membuat Kaira merosot ke lantai karena kakinya tidak mampu menahan tubuhnya karena terlalu takut.

BRUK!!

Beberapa berkas Bara lemparkan di dekat Kaira membuat Kaira tersentak. Kaira memicing matanya dan setelahnya ia terkejut bukan main saat tau ternyata berkas yang di lemparkan oleh Bara tadi adalah perjanjian hutangnya dengan Alvaro.

"Alvaro minta kamu bayar hutang kan ke dia sebagai gantinya Marco? Dan kamu setuju dengan kasih 70% profit kafe ke Alvaro? Kamu udah gila, Kaira?!" Bara membentak Kaira dengan keras dan Kaira hanya tertunduk dalam karena dalam hal ini ia memang salah.

"Kafe itu punya aku, kamu cuma aku kasih kepercayaan buat ngelolah kafe itu bukan berarti kamu seenaknya pakai uang aku buat bayar hutang orang tua kamu, apalagi tanpa sepengetahuan aku!"

Kaira membiarkan dirinya di maki-maki oleh Bara. Ia memang salah, dari awal dia terlalu gegabah mengambil keputusan. Kaira tidak bisa menjawab karena Bara kali ini benar.

"Mulai sekarang, kamu gak boleh keluar tanpa seijin aku dan juga kafe akan aku ambil alih semua." Kaira menunduk dalam menerima keputusan Bara. Kaira mengangguk dengan putus asa, dirinya bahkan tidak punya keberanianagi mengangkat wajahnya menatap Bara.

Bara mengusap wajahnya kasar lalu berjalan mendekat ke arah Kaira dan membawa Kaira untuk berdiri. Dirinya mau memberi pelajaran dengan Kaira malam ini tapi melihat Kaira saja dia sudah tidak tega dan takut kalau dirinya kembali kehilangan Kaira, cukup dua minggu ia hampir kehilangan Kaira dan dirinya hampir gelap mata malam ini.

Not My Fault - HarutoWhere stories live. Discover now