Save Me

1.5K 192 109
                                    

Happy Reading!!

cw// blood, violence, harsh words

Kaira membuka matanya dan hal pertama yang menyambutnya adalah rasa sakit luar biasa pada kepala serta tubuhnya. Ia tidak ingat apa yang terakhir terjadi padanya sampai dirinya terbaring lemah seperti ini. Ia mengangkat tangan kirinya dan ternyata infus terpasang di tangannya membuat ia mengerutkan kening bingung.

Laig-lagi Kaira meringis sakit saat ia berusaha untuk beranjak duduk di atas tempat tidur. Kaira menatap nanar ke arah tubuhnya mulai dari lengan sampai kaki terdapat bekas lebam semua. Ia mengedarkan pandangannya ke penjuru kamar dan matanya berkaca-kaca saat mengingat tempat di belakang pintu, ya saat Alvaro menghantam tubuhnya bertubi-tubi sampai ia pingsan.

Kaira menghela nafas berat, kepalanya mau pecah rasanya saat mengingat memori saat dirinya dipukul oleh Alvaro. Ia meringkuk takut di atas ranjang sambil menangis sedih, rasanya Kaira lebih memilih mati dibandingkan hidup bersama dengan Alvaro selamanya.

Ditengah-tengah kekalutannya, Kaira mendengar pintu kamar terbuka dan membuatnya semakin meringkuk takut karena tau siapa yang datang.

"Kaira."

Benar dugaan Kaira. Kaira langsung menggeleng ribut dan ia meringkuk memeluk lututnya sambil menyembunyikan wajahnya disana.

Alvaro tidak tau harus berbuat apa sekarang, ia melihat Kaira begitu ketakutan melihatnya membuatnya menghela nafas kasar.

Ia berjalan mendekat ke arah Kaira dan mengelus rambut Kaira yang membuat badan perempuan itu gemetar ketakutan.

"Liat sini." Perintah Alvaro yang sama sekali tidak digubris oleh Kaira.

"Kaira..." Tidak ada sahutan dari Kaira bahkan Kaira mengabaikan perintahnya tadi.

Akhirnya Alvaro menarik paksa tangan Kaira membuat dirinya bisa melihat wajah Kaira dengan jelas. Alvaro menghela nafas melihat wajah Kaira yang penuh dengan lebam itu sekarang di penuhi juga oleh air mata, jelas hal itu semakin membuat Alvaro merasa bersalah.

"Akh- sakit..." Keluh Kaira saat Alvaro menggenggam pergelangan tangannya dengan erat.

Alvaro langsung melepas genggaman tangannya pada pergelangan tangan Kaira. Ia melihat Kaira sama sekali tidak mau menoleh ke arahnya membuat dirinya menghela nafas kesal.

"Ayo makan dulu."

Kaira menggeleng pelan, "Aku gak lapar."

"Tiga hari lo gak makan dan lo bilang lo gak lapar? Gak ada alasan lo buat nolak, sekarang ikut gua keluar buat kita makan bareng."

Alvaro langsung menarik Kaira turun dari tempat tidur dan menuntunnya untuk keluar dari kamar. Kaira tidak memiliki tenaga lagi untuk melawan Alvaro, terlebih ia masih sangat takut dengan sikap Alvaro yang membabi buta memukulnya kemarin. Memori tentang betapa mengerikannya Alvaro masih terekam jelas di otaknya membuat Kaira menjaga jarak dengan Alvaro.

*******

Di meja makan yang tidak terlalu besar ini hanya terdengar suara berisik sendok dan piring. Dua manusia yang duduk saling berhadapan di meja makan itu tidak berbicara sama sekali, Kaira hanya menunduk menatap piring di depannya dan memakan makanan di piring tersebut dengan tidak minat.

Alvaro melirik ke arah Kaira yang berada tepat di depannya, ia sudah hampir menyelesaikan makanannya tapi tidak dengan Kaira, perempuan itu tampak tidak fokus dengan pikirannya yang entah sedang dimana.

TAK!

Kaira terpenjat kaget saat Alvaro menaruh sendok dengan kasar, ia melirik takut-takut dan malah mendapati dirinya ditatap dengan tajam oleh laki-laki di depannya.

Not My Fault - HarutoWhere stories live. Discover now