Apology

2K 197 55
                                    

Happy Reading!!

Kaira menoleh ke arah pintu apartemen yang terbuka, ia melihat Bara baru saja pulang dan dia sedang menyiapkan makan malam untuk mereka berdua. Bara pulang sedikit terlambat hari ini tapi setidaknya tidak semalam dulu. Kaira melihat Bara yang berjalan dengan kepala tertunduk dan penampilannya kacau membuat dirinya langsung bangkit berdiri untuk menghampiri Bara.

"Bara, kamu kenapa?" Tanya Kaira karena dirinya bingung melihat kondisi Bara yang kacau dan matanya sedikit memerah seperti habis menangis.

"Bara, kamu nangis? Kenapa?" Kaira tersentak saat Bara langsung memeluk tubuhnya dengan erat dan di situ Kaira tau kalau Bara benar-benar sedang kalut sekarang, entah apa yang membuat laki-laki keras kepala ini tiba-tiba sekalut ini.

Kaira tidak berbicara apa pun dan tidak membalas juga pelukan Bara. Bara semakin memeluk erat Kaira saat dirinya tidak mendapatkan balasan pelukan dari Kaira yang sangat ia butuhkan sekarang.

"Aku mau dipeluk kamu." Bisik Bara tepat di telinga Kaira, suara itu terdengar putus asa membuat Kaira menjadi tidak tega.

Perlahan Kaira mulai membalas pelukan Bara dan menepuk punggung lebar yang biasanya berdiri dengan tegap tapi sekarang malah menurun seperti terlalu banyak beban yang sedang ia emban.

"K-Kamu kenapa? Ada masalah apa lagi?" Tanya Kaira dengan hati-hati.

"Kamu masalahnya."

"Hah?"

Bara terdiam sebentar untuk menenangkan dirinya, ia membenamkan wajahnya di bahu sempit Kaira untuk menghirup banyak-banyak aroma tubuh Kaira sampai paru-parunya sesak. Kaira juga merasakan kalau bahunya mulai basah membuat ia langsung melepaskan pelukannya pada Bara tapi Bara tidak mau melepaskan pelukan mereka karena dirinya sedang terlihat memalukan sekarang.

"Bara, kamu mabuk ya?" Tebak Kaira karena tidak biasanya Bara bersikap seperti ini tapi tidak ada aroma alkohol dari tubuh Bara jadi tidak mungkin laki-laki ini mabuk.

"Kaira... Kenapa gak bilang sama aku kalau kamu sempat ketemu Ivy dan dia lukain kamu, hm?" 

Kaira mematung mendengar pertanyaan Bara. Rupanya Bara sudah tau sekarang membuat Bara sekalut ini, Kaira bisa merasakan hancurnya hati Bara saat tau selama ini temannya yang terus mengkhianatinya secara bertubi-tubi sampai merengut hal berharga dari hidupnya yaitu anaknya sendiri.

"Aku bodoh banget karena baru tau ini sekarang, aku bodoh banget udah belain dia di depan kamu dan buat hubungan kita jadi kayak sekarang. Aku gak bisa berhenti nyalahin diri aku sendiri, Kaira. Maaf." Suara Bara semakin terdengar putus asa membuat Kaira yang awalnya masih bingung sekarang perlahan mulai terenyuh dengan kondisi Bara.

Tangan Bara merambat dan mengelus perut Kaira yang sekarang sudah tidak ada lagi jejak anaknya, ia semakin merutuki dirinya sendiri dan bahu Kaira semakin basah karena Bara tidak bisa mengontrol emosinya sekarang.

"Bara, udah... Semua gak akan balik kayak dulu, mau kamu nyesel kayak apa pun waktu udah gak bisa diulang lagi." 

Bara terdiam dan perlahan ia merenggangkan pelukan mereka. Kaira menatap terkejut wajah sembab Bara yang dipenuhi air mata serta sorot matanya menjadi kosong saat menatap ke arah Kaira. 

Seketika hati Kaira berdenyut sakit melihat Bara yang dulu sangat gengsi dalam menunjukan kelemahannya tapi sekarang terlihat hancur. Kaira mengulurkan tangannya untuk menghapus air mata yang membasahi pipi Bara, Bara menatapnya nanar dan menggenggam tangan Kaira yang ada di pipinya.

"Aku ngerasa jadi orang yang buruk banget entah sebagai suami ataupun sebagai ayah. Aku gak bisa lakuin banyak buat kalian, aku minta maaf."

"Apa pun yang Ivy omongin ke kamu itu gak benar, aku gak pernah selingkuh sama dia apalagi-"

Not My Fault - HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang