Scary Night

2.4K 167 66
                                    

Happy Reading!!

Cw// Violence

Setelah memperingati Kaira tadi pagi dan memberikannya sebuah tanda kepemilikan leher Kaira, Bara langsung bersiap berangkat ke kantor. Sebelum benar-benar pergi dari rumah, ia sempat melihat ekspresi tak terbaca dari Kaira tapi satu hal yang Bara ketahui kalau Kaira ketakutan dengan ancamannya sudah membuat hatinya sedikit lega.

Di dalam mobil, Bara sibuk dengan tab yang ada ditangannya untuk memeriksa beberapa pekerjaan yang sudah ia kerjakan kemarin. Keningnya berkerut bingung ketika sebuah pesan masuk dan itu berasal dari nomor privat.

'Nomor itu lagi'

Ya, nomor yang sempat mengirimkannya foto Kaira dan mantan kekasihnya yang membuat keretakan hubungan pernikahan Bara dan Kaira. Dengan ragu Bara membuka pesan itu dan benar saja ia mendapati foto Kaira yang di ambil sedang keluar dari sebuah gedung perkantoran.

Bukannya Kaira berpamitan dengan Bara tadi pagi kalau ia ingin pergi ke kafe miliknya? Lalu kenapa di foto ini menunjukan Kaira sedang berada di sebuah gedung perkantoran?

Mata Bara bergulir ke notif yang baru masuk dan matanya membulat saat membaca notif pesan itu.

'Kaira pagi ini ngunjungin MH Company. Ada urusan apa istrimu sampai-sampai menemui petinggi MH Company?'

TAK!

Bara melempar tab nya ke samping lalu mengusap wajahnya kasar. Darahnya mendidih sekarang dan ia mengepal kedua tangannya kuat. Apa lagi yang di perbuat Kaira kali ini? Ia tidak salah kan melihat Kaira yang ketakutan dengan ancamannya? Lalu kenapa perempuan itu seperti mengabaikan ancamannya tadi pagi?

Bara dibuat pening dengan sikap Kaira, perempuan yang ia pilih sendiri untuk menjadi istrinya saat Papa nya sendiri bahkan tidak merestui mereka pada saat awal pernikahan mereka. Papa nya berniat untuk menjodohkan Bara dengan salah satu anak kolega nya karena berpikir itu akan membantu bisnis keluarga mereka.

Tapi setelah menikah, Kaira berhasil mendapatkan hati Papa nya Bara membuat laki-laki itu akhirnya mau tidak mau merestui pernikahan mereka.

Kejadian yang menimpa pernikahan mereka ini masih di tutup rapat-rapat oleh Bara supaya Papa nya tidak ikut campur dalam urusan rumah tangganya.

Sesampainya di kantor, Bara berjalan dengan wajah masam. Dia bahkan memasang tampang dinginnya membuat setiap orang yang berpapasan dengannya dapat merasakan kalau mood laki-laki itu sedang buruk.

BRAK!

Bara membanting pintu ruangannya dan tidak membiarkan siapapun untuk masuk ke ruangannya. Ia benar-benar ingin sendiri sekarang. Bara duduk di kursi kerjanya lalu melirik ke arah bingkai foto pernikahannya dengan Kaira.

Bara memejamkan matanya sebentar untuk meredakan emosinya karena sebentar lagi ia akan bertemu dengan Papa nya yang akan datang untuk menemuinya, entah untuk urusan apa lagi sekarang.

*******

"Papa mau aku garap project ini?" Laki-laki paruh baya yang sedang berada di hadapan Bara sekarang hanya mengangguk lalu menyeruput kopi yang sudah disediakan.

Bara sibuk mengecek data-data yang diberikan oleh Papa nya untuk ia pelajari. Ini bukan hal yang susah bagi Bara karena ia sudah familiar pekerjaan ini. Tapi yang membuat Bara berfikir dua kali adalah project ini ada di Jepang dan dirinya mau tidak mau harus bolak balik Jepang.

"Aku bisa aja terima project ini, Pa. Tapi ngelihat waktunya kayaknya gak cocok. Aku harus bolak balik Jepang pastinya dan aku belum bisa ninggalin Kaira sendiri, dia lagi hamil." Laki-laki paruh baya itu cuma berdehem pelan lalu menaruh cangkir yang berisi kopi tadi di meja.

Not My Fault - HarutoUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum