The Deals

1.7K 200 81
                                    

Happy Reading!!

Di ruangan yang bernuansa gelap ini terdapat seorang laki-laki sedang duduk di depan meja kerjanya sambil matanya terfokus ke arah layar laptop yang ada di depannya. Penampilannya masih terlihat rapi walaupun ia sudah seharian bekerja biarpun matanya terlihat sayu dan lelah karena ia terlalu memaksakan dirinya untuk tetap melakukan aktivitas normal tanpa istirahat yang cukup

TOK TOK TOK!

Ia menoleh ke arah pintu ruangannya yang terbuka dan mendapatkan sapaan hormat dari seorang laki-laki yang merupakan sekretarisnya.

"Pak, kita harus segera berangkat untuk janji makan malam."

Bara mengangguk singkat lalu segera menutup laptop di depannya dan membereskan barang-barang nya untuk segera pergi ke janji temu makan malam hari ini.

"Saya pergi sendiri, kamu boleh pulang lebih awal."

"Tapi pak-"

"Ini bukan urusan kantor tapi urusan pribadi jadi saya bakal datang sendiri."

Setelahnya sang sekretaris mengangguk mengerti lalu mengantarkan Bara sampai ke basement. Di basement kantor mereka berpisah, Bara memilih untuk menyetir sendiri ke tempat yang ia tuju.

Sesampainya di mobil, ia mengambil ponselnya untuk menelfon seseorang. Nada panggilan tersambung dan Bara mulai menyalakan mesin mobilnya, ia menunggu orang di seberang sana untuk mengangkat telfonnya sembari ia menyetir mobilnya keluar dari basement kantor.

"Halo?"

"Kamu dimana? Aku jemput buat makan malam hari ini."

"Masih di kantor. Gak usah, aku pergi sendiri, Bara"

"Sekalian ini aku lewat kantor kamu."

Setelah berdebat kecil, akhirnya orang yang di telfon orang Bara mendesah pasrah dan membiarkan Bara menjemputnya. Sambungan telfon di tutup dan Bara kembali fokus menyetir fokus ke arah kantor orang yang mau ia jemput.

Suasana hati Bara masih belum membaik dan sepertinya malam ini akan bertambah buruk karena ia harus makan malam bersama keluarga Ivy. Ini saran dari Papa nya untuk membahas kerja sama antar dua perusahaan itu.

Kalau bukan karena menghargai keluarga Ivy yang sudah begitu baik dengannya mungkin ia akan menolak mentah-mentah ajakan makan malam bersama rekan bisnis karena susana hatinya sedang tidak baik. Ia pasti akan memilih untuk memantau kondisi Kaira walaupun dari jauh di bandingkan menghabiskan waktu di meja makan dengan membahas segala omong kosong diluar pekerjaan.

Tak lama mobil milik Bara sudah masuk ke area perkantoran tempat Ivy berada. Ia segera menuju basement untuk menunggu Ivy disana karena area lobby kantor cukup ramai, Bara tidak mau menjadi sorotan orang banyak karena ia menjemput anak pemilik perusahaan ini.

Ia kembali menelfon Ivy untuk mengabari kalau ia sudah sampai dan menunggu di basement. Tapi panggilan telfon Bara tidak di jawab membuat Bara berdecak kesal.

Karena tidak mau menunggu lebih lama, akhirnya Bara keluar dari mobil dan berniat menghampiri Ivy di ruangannya. Ia masuk ke lobby yang ada di basement dan menaiki lift yang akan mengantarkannya ke ruangan Ivy.

Satu tangannya ia masukan ke saku sedangkan tangan satunya sibuk mengutak-atik ponsel di tangannya. Ia mengirimkan pesan pada Ivy kalau ia akan menghampiri Ivy ke ruangannya tapi lagi-lagi tidak mendapatkan balasan.

Pintu lift terbuka ke lantai yang di tuju oleh Bara, Bara langsung keluar menuju ruangan Ivy. Ia melihat sekretaris Ivy menyapanya dan Bara hanya mengangguk membalas sapaan sekretaris Ivy itu.

Not My Fault - HarutoWhere stories live. Discover now