Letting Go

2K 172 97
                                    

Happy Reading!!

Hari sudah menunjukan jam makan siang tapi Bara belum beranjak dari meja kerjanya. Mata tajamnya sibuk menatap layar laptop yang berisi informasi seputaran Marco yang sudah diberikan oleh sekretarisnya. Kepalanya berdenyut sakit saat melihat informasi Marco yang begitu kotor menurutnya. Bara tidak tahu apakah Kaira mengetahui hal tersebut atau tidak, tapi yang Bara ingin tekan kan disini adalah Marco adalah orang yang berbahaya.

Mau bagaimana pun Bara berusaha membuang pikiran kalau bisa saja masalah keluarga Kaira ini akan merusak citranya tapi kenyataannya itu lah yang menjadi beban pikirannya sekarang. Apalagi setelah melihat informasi tentang Marco yang ternyata memiliki pekerjaan yang kotor membuat Bara tidak bisa diam saja sekarang.

Bara memanggil sekretarisnya untuk masuk ke ruangannya, tak lama pintu ruangannya diketuk membuat Bara mengalihkan pandangannya dan melihat sekretarisnya masuk. 

"Hubungin Marco dan bilang kalau saya mau bertemu." Ucap Bara pada sekretarisnya ketika mereka sudah berada di dalam ruangannya.

"Tolong bilang sama dia buat jangan kasih tau Kaira kalau saya mau ketemu sama dia." Sekretarisnya mengangguk mengerti dan pintu ruangannya diketuk lagi membuat Bara menoleh ke arah pintu yang sudah terbuka menampilkan seorang perempuan yang tersenyum manis ke arahnya.

Wajah Bara tidak bisa bohong kalau dia terkejut melihat siapa yang datang tapi tak lama Bara tersenyum lebar dan meminta sekretarisnya untuk meninggalkan dirinya dan tamu yang datang.

"Tumben gak ngabarin mau kesini." Ivy mendekat ke arah Bara dan menaruh paper bag di meja Bara.

"Tadi ngelewatin kantor kamu jadi aku mampir bentar, ini ada makan siang buat kamu." Bara terkekeh dengan matanya tidak lepas menatap ke arah Ivy.

"Kamu lagi sibuk?" Tanya Ivy dan di balas gelengan kepala dari Bara.

"Duduk disana aja, kita makan siang bareng." Setelah mengatakan itu Bara beranjak dari duduknya dan mengekori Ivy untuk duduk di sofa yang ada di ruangannya.

"Kamu aja yang makan, aku udah makan." Ivy membuka makanan yang ia beli untuk Bara dan menyiapkannya untuk Bara. 

Bara tidak menolak karena menurutnya ini adalah hal biasa yang mereka lakukan dari dulu karena memang keduanya sedekat itu. 

"Thank you." Bara menerima uluran sendok yang diberikan Ivy dan bersiap untuk makan siang. Kalau tidak ada Ivy mungkin Bara akan melewati makan siang seperti yang sebelum-sebelumnya karena dirinya memang tidak bisa di ganggu kalau sedang bekerja.

"Enak?" Bara hanya mengangguk dan kembali fokus makan.

"Lain kali kamu harus traktir aku makan siang juga kalau kamu gak sibuk."

Bara tersenyum tipis, "Kabarin aja kapan kamu mau makan siang, pasti aku luangin waktu buat makan siang sama kamu."

Bara tidak sadar kalau Ivy tersenyum mendengar ucapannya tadi, mungkin cuma Bara yang menganggap kalau ucapan dan sikapnya biasa tapi tidak dengan Ivy. Mereka mengobrol ringan dan mengalir begitu saja sampai Bara selesai memakan makan siangnya.

"Aku nanti datang ke acara ulang tahun Papa kamu."

"Kamu udah tau?" 

Ivy mengangguk, "Kemarin aku ketemu Papa kamu, beliau lagi-lagi cerita banyak tentang kamu dan kenangan kita dulu."

Bara meringis tidak enak pada Ivy, memang Papa nya akan berubah menjadi cerewet kalau sudah bertemu dengan Ivy.  Orang tua mereka saling kenal dekat jadi tidak heran kalau Papa nya mungkin sudah menganggap Ivy seperti anak sendiri.

Not My Fault - HarutoWhere stories live. Discover now