2. Abang

24.3K 2.3K 145
                                    

Follow wowok9091
Vote sama komen yang banyak, yaa🔪😊🫰

Ucapkanlah Leo yang berada di tubuh Neo saat ini, memasang wajah dan sifat bak Skylar Neo Ellison sepenuhnya. Maka dari itu, mari kita panggil Leo sebagai Neo mulai saat ini.

Ingatan demi ingatan bocah itu telah diperlihatkan secara berkala di dalam otaknya. Azazel yang selama ini berada di samping Neo yang asli sedari bocah itu masih belia, turut andil membatu Leo yang masih memproses memorinya.

Saat ini hanya Neo seorang di dalam kamar inapnya, sang bodyguard baru saja berpamitan hendak membeli makanan.

Namun, Neo tak benar-benar sendiri di ruangan itu.

"Terus, si Neonya itu sekarang di mana? Mati?" tanya Neo yang kini berdiri melihat pantulan cermin westafel yang ada di toilet ruang inapnya.

Azazel yang sedang memakan buah apel di sebelah brankar, berhenti mengunyah.

"Dia jalan-jalan di dimensi lain, nanti kalau sudah bosan, dia mau ke alam baka dengan sendirinya katanya," balas Azazel lalu kembali melahap apelnya.

"Njir, bisa gitu, ya? Gue baru tau sama sistem kehidupan setelah kematian bisa kek gitu." Neo menggeleng heran.

Azazel menggedikkan bahunya, lalu mulai menyomot buah-buahan yang lainnya.

"Btw, ni anak cantik bat dah, gak kayak cowok, mana kurus, cebol lagi. Huhu... Hilang sudah tubuh manly gua," rengeknya sembari menyibak poninya yang menutupi mata itu ke atas. Tubuhnya sekarang terkesan manis, mata besar berwarna amber terang, bulu matanya lentik, hidungnya yang kecil, rambut coklat muda, dan tingginya yang terkesan pendek dari anak seusianya.

Sangat berbeda jauh dengan tubuh lamanya yang memang sudah dewasa, berwajah tegas dan tampan, bahkan terbilang cukup tinggi untuk ukuran normalnya.

"Syukuri apa adanya. Kamu live tiqtoq pake visual itu bisa langsung miliaran yang kasih gift."

"Ada setan tau tiqtoq? Herman gueh."

"Iya lah, mana sini akunmu? Nanti aku follow."

Neo menatap datar pada Azazel dari pintu toilet yang terbuka lebar itu. Setelahnya, ia hela napas pasrah dan mulai mengambil gunting.

Karena poninya yang terlalu menganggu itu, ia memutuskan untuk memotongnya agar lebih pendek dan segar.

"Ini gue sekarat, tapi kagak ada yang jenguk sama sekali, cuma pak Bima itu aja yang ngerawat gue. Bener-bener keluarga biadab, padahal anak kandung sendiri!" gerutunya seraya merapikan poni barunya yang terlihat menambah kesan manis, perkara mata indah itu terlihat jelas saat ini.

Baru saja Neo menggerutu keras, mendadak suara pintu dibuka terdengar. Membuatnya sedikit terperanjat sesaat melihat sosok yang paling ditakuti oleh si pemilik tubuh yang ia tempati saat ini.

"Siapa yang kau bilang biadab, bocah sialan?"

Neo lekas keluar dari toilet dan menoleh ke arah Azazel meminta bantuan. Namun, makhluk itu justru merebahkan dirinya santai di sofa yang ada di seberang ranjangnya.

Spontan Neo menampilkan senyuman karirnya yang biasa ia gunakan pada saat bekerja dulu.

"Eh, ada Pak Ellison... Silahkan duduk dulu, Pak," sopan Neo menepuk-nepuk alas bangku yang ada di sebelah ranjangnya.

Fake Wizard Donde viven las historias. Descúbrelo ahora