21. Pertunjukan

10.8K 1.2K 100
                                    

Wajib follow wowok9091 sebelum baca.
Vote sama komen yang banyak, yaa🔪😊🫰soalnya aku suka baca komen dari kalian😊

Happy Reading ✨

















Si gundul menurunkan tubuh Neo di sebuah lorong yang masih berada di dalam kediaman George—musuh bebuyutan keluarga mereka.

"Set dah jurig bercula! Gara-gara lu hampir aja ketauan tadi! Yang profesional kalo akting, bege!" bentak Neo menyikut uluh hati si penculik itu.

"Aduduh ... Ya, maap, hampir lupa skrip tadi. Kita ga briefing dulu, sih," ringis si gundul mengusap perutnya.

"Dah! Sekarang keluar dari tubuh dia, terus bawa gue ke ruangan keluarga setan itu dibantai sekarang. Gue gak mau ketinggalan pertunjukannya!"

Mendengar titah dari Neo, seketika itu juga kepulan asap keluar dari tubuh si gundul begitu saja. Asap itu kemudian mulai membentuk menjadi sosok iblis bersayap hitam dengan kedua tanduk ke kepalanya. Di saat yang bersamaan pula, tubuh si gundul yang tak sadarkan diri rubuh ke depan hingga menghantam lantai.

"Duh, ngerasukin orang itu ngabisin energi, tau. Kasih saya istirahat dulu napa?" gerutu Azazel sembari merenggang ototnya.

"Gak! Nanti keburu selesai permainannya!" Tak ingin membuang waktu, Neo lekas menarik tangan besar Azazel untuk segera menuju tujuan utamanya.

Sesampainya di ruangan tempat Daddy serta para Abangnya berada. Neo yang menggunakan kekuatan Azazel agar tubuhnya tak dapat terlihat oleh penglihatan manusia normal, kini menonton secara jelas dari pojok ruangan, bagaimana proses misi balas dendamnya berlangsung.

"Wow, darahnya sampe tumpeh-tumpeh, Pak tua masih napas ga, ya? Kok kaku gitu? Hihihi ...," girang Neo menggoyangkan lengan besar Azazel penuh keriangan.

"Psikotest ...," gunjing Azazel merasa ngeri dengan jiwa si penghuni tubuh Neo saat ini.

"Btw, itu video kamu yang kasih ke orang itu? Terus gimana kamu bisa tahu kalau orang itu bakal bela kamu? Rasanya rencanamu terlalu berjalan lancar."

"Ya, riset dulu dong. Gue tau kalo George Ballmer itu sayang anak banget, kebetulan dia juga musuh akutnya Pak tua, jadi gue manfaatin dia, buat kasih umpan video itu sama kontrak perjanjian kemaren. Gak taunya beneran ketriger. Mungkin jiwa bapak bucin anaknya gak terima, sama sekalian balas dendam ke Pak tua. Jadi, mutualisme kita, hehe."

Menyimak penjelasan Neo, Azazel bertepuk tangan kecil mengapresiasikan rencananya yang begitu rapi ini.

Setelah itu, kembali pada Steve yang terus-menerus dihujani cambukan serta hantaman dari benda tumpul di sekujur daksanya. Calvin serta Zoey pun mendapat perlakuan yang sama, bekas cambuk serta luka lebam, tak lupa siraman air cuka yang sengaja diberikan, guna membuat lukanya semakin teramat panas serta menusuk hingga ke saraf.

Bagaimana dengan Galen? Ia hanya diberi panggung untuk melihat keluarganya disiksa secara membabi buta, sesekali ia juga mendapat kekerasan, namun tak sepadan dengan yang lain. Pemuda itu semakin histeris dibuatnya, mungkin mental serta akal sehatnya akan mempengaruhi hidupnya di masa depan.

"A ... Ampuni ...kita, Ge-George ...," mohon Steve yang setia dirantai dengan wajahnya hancur hingga tulang hidungnya patah, pria paruh baya itu tak henti-hentinya menangis rintih melihat pada buah hatinya diperlakukan seperti tawanan.

"Selagi masih sadar, berarti masih sanggup, kan?" remeh George tersenyum miring.

"Ba-Bang ..., tolong ... Kenapa A-abang diem ... aja dari ... tadi? Tolong kita ... Bang ...," lirih Zoey dengan kondisi kaki serta tulang rusuk yang patah, tak lupa deraian darah segar yang mengalir dari mulut serta hidungnya, merengek dan merayap di lantai berusaha mendekati Calvin yang sedari awal tak melakukan perlawanan.

Fake Wizard Where stories live. Discover now