41. Keabadian

4.6K 603 144
                                    

Wajib follow wowok9091 sebelum baca.
Vote sama komen yang banyak, yaa🔪😊🫰soalnya aku suka baca komen dari kalian😊

Happy Reading ✨











Sesak di dadanya menyerang tanpa izin. Deru napasnya memburu hingga menimbulkan suara siulan yang mencekik. Neo meremat kuat dada ringkihnya itu. Sontak membuat keluarganya terkuai-kuai menyebut namanya.

"Neo!!" panik Steve lekas mendekap putra kecilnya.

"Ini inhalernya!" sigap Calvin lekas memasukan tabung kecil itu ke mulut adiknya.

Zoey dan Galen tak kalah panik. Mereka ikut membantu mendudukan tubuh kecil Neo ke sofa yang ada di ruang tamu tempat mereka berdiskusi sebelumnya.

Steve merutuki kesalahannya, meski ia tahu jika hal ini akan terjadi, tapi mau bagaimana lagi. Cepat atau lambat dirinya harus mengatakan fakta sebenarnya pada orang yang kini menempati tubuh putra bungsunya itu.

Benar saja. Detik di mana Leo mengetahui asal muasal jati dirinya, hingga tentang kembaran fraternalnya. Jantungnya seakan menyuruhnya untuk berhenti berdetak detik itu juga.

Galen dan Zoey mulai memijat tangan serta kaki Neo dan sesekali memberinya minyak angin di dada bocah itu. Sedangkan, Steve dan Calvin mulai membantu Neo untuk menetralkan pasokan oksigen yang dihirup, tak lupa dihembuskan dengan perlahan pula.

Situasi mulai kondusif, kini Neo nampak bernapas stabil. Keluarganya pun ikut hembus napas lega sebelum kalimat Neo membuat mereka yang bergantian merasa sesak.

"Omong kosong kalo predator itu kembaran gue! Mirip aja nggak! Cuih!" teriak Neo hingga membanting tabung inhaler miliknya.

"Gak mau ... bohong, kan? ... jahat banget gue diprank ... gak lucu ...," lirih Neo memeluk kakinya sendiri di atas sofa.

Steve memandangnya sendu, hatinya nyeri dan pilu ketika anak simpanannya itu menderita akibat perlakuan bodoh dari orang tua yang tak bertanggung jawab sepertinya.

"Maafkan saya, Leo ... Saya yang salah di sini. Tapi, memang benar jika Daddy ini ayah kandungmu dengan Ariel, dan orang yang selama ini menjadi temanmu di masa lalu itu adalah kembaranmu. Kalian memang bukan kembar identik, tapi dipastikan Regio itu saudara satu kandungan denganmu," papar Steve dengan penuh rasa penyesalan.

Neo terdiam sejenak, Steve mulai membeberkan beberapa foto serta berkas-berkas, tentang data Leo dan Regio saat lahir di rumah sakit, hingga foto dirinya yang berselingkuh dengan pelayannya sendiri beberapa tahun silam.

"Gak tau males, pengen beli BMW," rancu Neo mengacak rambutnya kasar dan berdiri dari posisinya.

"Tunggu, nanti Daddy belikan, sekarang dengarkan semua penjelasan Daddy dulu," mohon Steve menyuruh putranya duduk kembali.

Bocah itu hanya terdiam duduk dengan pandangan kosong menyimak catatan dosa yang sudah diperbuat oleh Ayahnya sendiri. Wajahnya nampai tenang, namun tidak dengan isi otaknya yang meriuh berantakan bak kaset rusak yang terus memutar gambaran abstraknya.

Lelah, penat, sesak, sedih, kecewa, marah, bercampur padu di dalam hati ringkih yang mulai terkoyak itu. Entahlah, dia justru memilih untuk diam dan berpasrah dengan takdir saat ini.

Fake Wizard Where stories live. Discover now