6. Ayah Munafik

19.1K 2.2K 80
                                    

Follow wowok9091
Vote sama komen yang banyak, yaa🔪😊🫰

Happy Reading ✨







Steve berlari kebelingsatan di lorong rumah sakit. Baru saja ia sampai di kantor pusat, mendadak kabar ketiga putranya yang di bawa ke rumah sakit sampai ke telinganya. Membuat insting seorang ayah mengharuskan untuk menemui anak-anaknya detik itu juga.

Duda anak empat itu terkejut bukan karena kondiri putra-putranya. Melainkan, ia melihat si sulung yang tertidur di kursi tunggu bersama si bungsu yang ikut terlelap di dekapannya.

Steve yang melihat pemandangan tak normal itu mengerjap sejenak. Sebelum akhirnya ia menepuk pundak Calvin untuk membangunkannya.

"Ada apa?" sinis Calvin melirik kesal pada sang Ayah, perkara dia masih mengantuk.

"Apa ini? Sejak kapan kalian akrab seperti ini? Daddy bahkan tak punya cela untuk menampar anak sialan ini," ketus Steve.

Calvin menundukkan kepalanya melihat si bungsu yang kini tertidur dengan duduk miring di atas pangkuannya dan bersandar nyaman di dada bidangnya, bahkan mulut kecilnya sedikit terbuka. Sangat menggemaskan menurutnya.

"Aku hanya menahannya supaya ga kabur,"  jelasnya sembari membenarkan posisi Neo agar semakin nyaman.

Steve nampak bingung dengan kehangatan yang terpancar dari aura si sulung saat ini. Pasalnya, anaknya yang satu itu sangat kejam dan berbahaya bahkan melebihi dirinya. Dia lah yang selalu maju pertama untuk menyiksa si bungsu jika anak itu berbuat ulah. Namun, apa ini? Mereka nampak harmonis selayaknya saudara kandung.

"Berikan dia padaku, Calvin. Daddy harus menghukumnya," titah Steve berusaha manahan amarah.

"Untuk apa?" tanya si sulung polos.

Sang Ayah nampak lelah dan hembuskan napas berat berulang kali, sebelum ia menjelaskan apa yang sudah terjadi.

"Anak ini yang sudah membuat kekacauan di rumah, bahkan sekarang Galen dan Zoey sampai masuk rumah sakit, dan kamu juga terluka, bukan? Banyak pelayan yang mulai memundurkan diri perkara kejahilan anak ini yang selalu menangis dan meneror di rumah sendiri setiap tengah malam!"

Bukannya mendengarkan, Calvin yang masih mengantuk justru menguap tak sopan di hadapan sang Ayah. Membuat Steve semakin sangkak hati.

"Itu perbuatan 'Jin' kata Neo."

Lagi dan lagi, Steve dibuat terkejut bukan main dengan kalimat yang keluar dari mulut putra pertamanya itu.

"Seorang Samuel Calvin mempercayai perkataan omong kosong dari anak ini? Haha, kamu menggelitik perut Daddy, Vin."

Calvin merenggangkan otot lehernya yang kaku, lalu ia menjawab.

"Karna aku melihatnya sendiri, sosok yang selama ini Neo lihat dan kita anggap lelucon itu."

Steve menggertakkan giginya semakin dibuat tersulut.

"Dad, apa 8 tahun waktu yang lama untuk kita membuka mata? Apa pilihan kita selama ini benar? Apa Bunda akan bahagia?" Calvin nampak bimbang dengan dirinya sendiri saat ini. Ia seakan terkena sihir Neo yang begitu berubah pesat. Ada rasa kehilangan tersendiri dengan sosok bocah penakut dan lemah yang selalu mencari perhatian pada keluarganya.

Fake Wizard Where stories live. Discover now