23. Kehilangan

10.1K 1.1K 62
                                    

Wajib follow wowok9091 sebelum baca.
Vote sama komen yang banyak, yaa🔪😊🫰soalnya aku suka baca komen dari kalian😊

Happy Reading ✨








Entah apa yang ada dipikiran bocah itu. Ia hanya bisa terdiam seribu bahasa tanpa mencoba menggerakkan reaksinya.

"Kamis, 7 Maret 2023, pukul 15.25 pada sore hari ini. Bapak Steve Ellison dinyatakan meninggal dunia, akibat Syok hipovolemik atau hilangnya darah serta cairan tubuh dalam jumlah besar," pungkas seorang pria yang masih lengkap mengenakan seragam scrub berwarna hijau tua, selepas usai melaksanakan operasinya.

Keempat pemuda yang telah menunggu semalaman di depan ruang UGD, mendadak mematung di tempat. Seakan terkena sembaran petir hingga membuat otak mereka tak dapat berfungsi dengan baik.

Hanya bisa melihat dari ambang pintu, sesaat sang Ayah yang kini terbaring kaku di brankar rumah sakit, beserta para perawat mulai melepaskan alat medisnya dari tubuh dingin Steve. Diakhir, mereka menutup tubuh tak bernyawa itu dengan kain putih hingga wajahnya menutup sempurna.

"Tolong katakan anda berbohong ... Daddy bukan orang yang lemah! Di-dia pasti masih hidup!" sergah Galen berlari lekas mencengkram kerah baju dokter itu.

Calvin yang fisik serta mental sama hancurnya, menahan air matanya yang terbendung itu, ia mulai bersikap dewasa mencoba menenangkan Galen yang kini merengek menyebut panggilan Ayah mereka.

Sementara Zoey, dia diam terduduk di kursi roda itu, beberapa tulangnya patah, wajahnya pun setengah hancur, ia bahkan tak dapat mengeluarkan suara yang tercekat di tenggorokannya. Hanya air matanya yang sudah menganak sungai membasahi sisi wajahnya.

Neo? Ah, lebih tepatnya Leo. Dia tentu tak dapat merasakan rasa pilu yang mengharu biru itu. Kendati demikian, sedikit rasa bersalah di dalam hati kecilnya yang sulit disingkirkan.

"Hei, lihat, yang kecil itu kok ga nangis, ya?"

"Sstt! Mungkin dia terlalu syok."

Beberapa perawat mulai berkusu-kusu membicarakan si bungsu yang hanya berdiri di bibir pintu tak ikut masuk. Neo sendiri paham dengan apa yang mereka bicarakan. Ia tentu tak dapat masuk, dia tahu jika sikap Steve memang tak jauh berbeda dengan iblis, akan tetapi tetap saja secara tidak langsung ia telah membunuh sosok ayah yang masih memiliki tanggungan empat buah hatinya.

Azazel yang setia di samping Neo, tentu merasa kelimpungan dengan situasi ini. Ia tak menyangka jika kematian sebagai penutupnya.

"Leo, mau ikut saya?" tawar Azazel mengusap pelan surai kecoklatan milik anak asuhnya.

Neo ingin memberikan ruang pada keluarga yang ditinggalkan, ia hanya orang asing yang merasuki tubuh dari bagian keluarga itu. Detik kedua ia mengangguk dan mengekori Azazel entah akan pergi ke mana.

Tepat di taman belakang rumah sakit yang begitu luas nan sunyi, hanya ada bangku taman yang kebetulan kosong di tempat itu.

Azazel menyimpan sayapnya dan mulai duduk di kursi panjang tersebut, tentu Neo hanya mengikutinya.

"Mau saya lihatkan keadaan Bapak itu sekarang?" tanya Azazel membuka obrolan.

"Maksudnya?" bingung Neo melirik ke arah iblis itu.

Fake Wizard Onde as histórias ganham vida. Descobre agora